Rangga

1.5K 90 0
                                    

Jangan lupa votement
Happy reading 😆



Abi duduk di samping Syifa, memberikan segelas air putih yang baru saja ia ambilkan dari dispenser di ruangannya. Syifa menerima uluran dari Abi, menegak sedikit demi sedikit. Meletakkan gelas didepannya.

“pacar?” tanya Abi menoleh kearah Syifa.

Syifa mendengus “ MANTAN” jawab Syifa penuh penekanan.

“kalo mantan, kenapa masih ngemis ngemis tuh orang? belum selesai kali hubungannya.”

“ bagi gue, hubungan gue udah selesai. Kalo dia anggep hubungan nya masih ada, gue bodo amat sih”

Drrtt drttt

Mas Rangga is Calling…

‘halo, mas’

‘…’

‘oh iya mas, ini masih ada urusan bentar. Mas Rangga duluan aja. Nanti aku langsung ngantor


‘…’

oke mas. Hati hati

Klik

Abi mengernyit kan dahinya bingung.
“mas, tukang bakso?” celetuk Abi penasaran.

“hah? Emang yang di panggil mas, Cuma tukang bakso”

“ya, siapa tau kan”

Abi berjalan menuju kursi kebesarannya. Ia memilih memantau layar CCTV di mejanya. Terlihat seorang Shandy masih berdiri mondar mandir di dekat meja bar.

“masih sedih ngga lo”

“ngga ada yang sedih ya. Enak aja”

“ngga inget, pas kapan hari nangis di apartemen. Sampe temennya dateng”

“eng engga. Itu.. ngga nangis gara gara dia. Orang abis nonton drakor.”

“ngga usah ngelak deh. Ini si mantan lagi nunggu di bawah.

Syifa menyipitkan matanya kearah Abi, lalu melangkah mendekati Abi. Mengalihkan pndangan kearah layar . ternyata benar, Shandy masih menunggunya di bawah. Ia mendengus kesal. Ia jadi tidak bisa keluar untuk saat ini. Berjalan kearah Sofa,lalu membaringkan tubuhnya.

“gue numpang istirahat disini deh.” Ucap Syifa sambil memejamkan mata.

“dikira ruangan gue hotel apa”

.
.
.
.

16.30 WIB

Abi baru saja masuk keruangannya setelah meninjau pembangunan Coffee Shop barunya. Ketika masuk, objek pertama yang ia lihat adalah Syifa yang masih berbaring dengann nyamannya. Sedangkan Shandy, ia sudah terlihat dibawah tadi.

gue kirain udah balik.’ Batin Abi berjalan kearah Syifa.

Kemudian Abi mengguncang bahu Syifa pelan. Syifa yang merasa terganggu mengerjapkan mata perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.

“jam berapa?”

“setengah 5. Gue kirain balik magang lo”
Syifa melebarkan mata kaget. Kemudian ia bangkit melihat jam yang tergantung di dinding. Meraba ponsel yang tergelatk tak berdaya di sofa. Saat baru membuka ponsel, terlihat banyak sekali notifikasi pesan dan panggilan masuk.

AbimanyuWhere stories live. Discover now