Menjauh

1.9K 88 4
                                    

Jangan lupa votement 😚
Happy reading
Baca juga cerita aku yang "Kali Kedua" yuk




07.00 WIB

Syifa pagi ini masih disibukkan dengan membangunkan suaminya. Ya, Abi. Sudah dari beberapa menit lalu, Syifa mencoba membangunkan tapi hasilnya masih nihil. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 07.00. yang artinya, sebentar lagi Syifa akan berangkat ke tempat magang.

“Bi. Ayolah. Udah jam 7 nih. Kata nya mau bantuin gue” rengek Syifa kesal. Tangan Syifa tak berhenti mengguncang tubuh Abi.

“egh. Nanti aja” jawab Abi dengan suara serak khas bangun tidur. Abi masih menutup mata dan mengeratkan pelukannya ke guling.

“gue butuh nya sekarang. Ayo buruan. Bisa di marahin atasan ntar. Kalo lo ngga mau bangun gue bakal bilang ke bunda..”

Abi sontak membuka mata, menatap tajam Kearah Syifa. “ngapain bawa bawa bunda. Ngaduan banget” celetuk Abi sambil beranjak dari ranjangnya.

Syifa tersenyum kegirangan, akhirnya Abi bisa bangun dan akan membantunya sebentar lagi. Ia bergegas bersiap siap untuk pergi magang.
.
.
.
07.50 WIB

Suasana kantor masih terlihat sepi, hanya beberapa karyawan saja yang sudah datang. Syifa bergegas menuju tangga untuk sampai di ruangannya. Sesekali ia melirik kearah Abi yang memasang wajah datarnya.

“harus banget gue ikut gini?” celetuk Abi yang berjalan beriringan dengan Syifa.

“urgent. Katanya mau bantuin, kemarin udah oke katanya. Sekarang protes mulu”

“ya gue kira ngga ikut gini juga.”

Abi dan Syifa duduk diruang tunggu. Menunggu seseorang yang Syifa takuti. Sudah 15 menit mereka berdua duduk. pandangan karyawan  pun seperti bertanya tanya. Entah apa yang akan mereka lakukan.

“pagi bu” sapa Syifa ketika melihat perempuan paruh baya yang masih terlihat awet muda.

“ ikut keruangan saya” jawabnya datar dan mendahului Syifa untuk masuk keruangannya.

“ ayo buruan” ajak Syifa kearah Abi.
Abi mengernyit bingung. Tapi ia menuruti permintaan Syifa. Bergegas mengikuti Syifa yang memasuki sebuah ruangan yang bertuliskan ‘Kepala Divisi Berita. Ia menebak jika ibu yang ini adalah atasan Syifa.

“kemarin kemana? Kenapa tidak balik ke kantor?” tanya ibu yang bername tag Endah.

“itu Bu. Kemarin saya ada urusan keluarga, dijemput sama om saya ini” ucap Syifa sambil menoleh ke Abi. Syifa mengedip kan mata, berusa mengode. Namun Abi seperti tidak peka. Hanya melihatkan wajah bingungnya. Saking geramnya dengan Abi, Syifa melotot tajam dan berbicara tanpa suara.

“oh iya bu, maaf sebelumnya. Kemarin saya yang jemput Syifa pas lagi dilapangan. Ada urusan keluarga mendadak. Jadi belum sempet buat ijin. Saya kesini untuk menjelaskan, takut ada salah paham. Apa lagi Syifa disini kan Cuma magang. Takut kalo nilainya turun juga, makanya saya bantu jelasin. Begitu bu”

“mas ini, om nya Syifa?”

“iya bu. Saya om nya”

“ mas nya udah punya pendamping belum?”

Abi dan Syifa mengerjapkan matanya bingung. Apa maksud dari pertanyaan bu Endah?

“maaf gimana bu?” tanya Abi sedikit tidak enak hati.

“ mas nya udah punya pacar belum?”

“mmm.” Abi berpikir sambil mengode ke arah Syifa.

“bu Endah, maaf. Om Abi mau langsung ke kantor, takut telat. Kami pamit dulu ya bu. Permisi” kata Syifa menarik tangan Abi keluar ruangan.

AbimanyuWhere stories live. Discover now