Sekamar

1.9K 91 1
                                    

Jangan lupa votement
Happy Reading 😉
.
.
.
.
.
.
.
.

Abi membantu memasangkan hiasan yang digunakan untuk interior coffee shopnya. Kurang dari seminggu coffee shopnya akan buka. Sudah 95% pengerjaan coffee shopnya. Hanya tinggal memasang hiasan dan juga menata kursi.

Kegiatannya ini tak luput dari bantuan Luna.
Ya, Luna baru saja sampai kemarin dan hari ini ia menemani Abi untuk menata interior coffee shopnya. Sudah lebih dari 3 jam Luna membantu Abi.

"ya ampun. Bagus banget Bi. Fiks, bakal banyak yang suka sama interior ini. Trus pasti banyak yang foto foto juga. Instagramable banget." Pekik Luna yang senang.

"udah pasti. Ya walau agak beda dari cabang cabang lain ya desainnya."

"beda nya bagus mah ngga papa."

"makasi loh ya, udah di bantuin." Ucap Abi menggoda Luna.

"apaan sih Bi. Wajarlah, pacarnya bantuin kenapa pake makasi." Celetukan Luna membuat Abi terkekeh.

"oh iya Bi. Aku belum kerumah kamu"

"ha? Ngapain?"

" ketemu bunda sama ayah. Minta maaf langsung juga" kata Luna yang membuat Abi terkejut.

"nggausah, eh maksudnya. Ayah Bunda lagi ke luar kota. Kerumah besan, ada acara keluarga gitu."

"yah. Sayang banget ya. Aku disini Cuma sampe besok lagi."

"kan masih ada lain waktu." Kata Abi menenangkan Luna.

"pas opening aku usahain dateng deh."

"ngga usah. Eh maksudku, ngga usah kalo kamu sibuk. Kasian kalo bolak balik Jakarta Bandung."

"aku usahain, semoga bisa ya"

'semoga ngga bisa. Bisa mampus gue'

Ting

Syipanjul

Abiiiii
Gawat
Bgt
Sumpah

Ha? Knp

Papa bram, dateng kerumah

Papa dateng bukannya
seneng malah bilang gawat

Papa mau nginep

Yaudah lah

Kok yaudah si
Kamar tamu dijadiin Gudang
Yang kosoong tinggal lantai atas

Ya di lantai atas dong

Kita pisah kamar, tolong
Kalo papa tau gmn

Astaga. Lupa
Otw

Abi semakin panik ketika Syifa sudah dirumah dengan papa Bram. Ia berusaha mencari alasan untuk bisa pulang terlebih dahulu. Setelah beberapa saat berfikir...

"mm Lun. Aku harus balik, cabang sebelah lagi butuh bantuan" kata Abi sedikit gugup.

"oh yaudah,, aku temenin aja. Gapapa kok"

"eh. Ngga bisa. Maksudku,abis itu aku mau kerumah Risty. Gapapa kan aku tinggal?"

"gitu ya. Yaudah deh gapapa. Kamu hati hati ya"

"oke. See you." Abi berlari meninggalkan Luna. Ia mengendarai mobi dengan kecepatan diatas rata rata. Sedari tadi ponselnya pun tak berhenti berdering, dengan nama pemanggil yang sama 'Syifaanjul'. 20 menit kemudian, ia sampai pada perkarangan rumahnya. Berusaha menenangkan dirinya baru kemudian Abi masuk.

AbimanyuWhere stories live. Discover now