Sakit

2.4K 112 5
                                    

Halooo lama bgt deh kayaknya ga update. Masih ada yg baca ga sih?
Selamat membaca
Jangan lupa tinggalkan jejak 😊




Sudah berhari - hari Abi menyibukkan diri dengan pekerjaannya. Meninjau coffee shop cabang yang dekat dengan Jakarta. Tak jarang ia menginap di cabang coffee shopnya. Sebenarnya pekerjaanya masih bisa di handle tanpa harus datang ke coffee shop maupun lembur. Tapi, memang itu cara Abi untuk sedikit melupakan kehadiran seseorang dari masa lalunya.
Ia sudah 3 hari tidak pulang ke apartemennya. Sudah izin dengan Syifa, walaupun hubungan mereka tidak begitu akrab. Dan hari ini rencananya, Abi akan pulang ke apartemennya. Lelah menyetir 3 jam menuju apartemen.

Masih sepi, jarum jam menunjukkan pukul 15.25 WIB. Itu tanda nya Syifa masih di tempat magang. Biasanya Syifa akan pulang ketika pukul 5 sore. Abi berjalan gontai menuju kamarnya. Merebahkan badannya untuk beristirahat tanpa memperdulikan ia baru pulang perjalanan jauh.  Mata Abi memejam ketika sudah menyentuh bantal empuk di ranjangnya.


16.45 WIB

Syifa berjalan menuju apartemen. Ia sungguh Lelah hari ini, harus memburu berita selebritis yang tidak tau diri. Ia sudah berpanas – panasan ria demi mewawancara salah satu selebritis yang sedang naik daun, tapi nyatanya apa? Si selebritis dengan gampangnya bilang ‘saya masih sibuk permisi

kurang asem banget tuh artis, mentang mentang jadi artis jadi seenak jidatnya aja. Hargain dikit kek. Sebel gue’ batin Sofa masih tidak terima dengan kejadian tadi.

Ia membuka pintu apartemen dan sangat di kejutkan dengan pintu yang tak terkunci. Seingatnya ia sudah mengunci ketika pergi tadi.

apa jangan – jangan ada maling ya? Wah gawat kalo iya. Mana bukan apart gue lagi’ monolog Syifa mengedarkan pandangan keseluruh ruangan.

Langkah Syifa berjalan menuju ke kamarnya. Karena kalo maling pasti mencari sesuatu ke kamarnya. Ia mengendap endap, berusaha tak bersuara.

Ceklek

Syifa melongo melihat pemandangan di depannya. Seorang pria dengan posisi tidur meringkuk bak bayi kedinginan, kemeja yang kusut, sepatu yang masih terpakai yang membuat ranjangnya kotor.

“hah? Si Abi tuh. Pulang pulang kok nyebelin sih dia” gumam Syifa kesal. Ia berjalan menuju ranjang.

“Abiiii. Kok pintu depan ga dikunci lagi sih? Kalo ada maling gimana? Ini lagi tidur kenapa ga bersih bersih dulu? Sepatu ga di lepas lagi. Abii, ish” ucap Syifa geram dengan berkacak pinggang di dekat Abi tidur. Dia mengomel Panjang lebar tetapi Abi tidak merasa terganggu sedikit pun.

“Bi, bangun kek. Bersih bersih dulu sono. Kotor semua tuh ranjang.”

Nihil, tidak ada pergerakan yang menandakan Abi akan terbangun. Akhirnya Syifa mengguncang lengan Abi pelan.

“ Bi, bangun dulu.” Sudah beberapa kali ia bangunkan Abi, namun Abi masih berada di posisinya.

kok dia ngga bangun sih? Apa jangan jangan Abi….

Syifa dengan cepat mengecek nafas di hidung Abi menggunakan jarinya. Fiuhhhhh ‘masih napas kok, tapi kenapa panas ya napasnya?

AbimanyuOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz