04 | DIA ITU ZEUS

63.9K 8.2K 588
                                    

Aku bingung.. Apa ini gak seru, yang baca sedikit bgt 😩😩

Aku minta votenya ama komen terserah kalian sebnyak apaa..

Terus ikutin cerita ini ya !! Ayoo share cerita ini ke akun sosmed / temen kaliann siapa tau bisa bucin bareng 😚😚

Teruntuk siders ayo keluar !! Jgn mendem sendirii, Jangan pelit-pelit 🤧

Selamat membaca bagi yang baca !! ❤❤

°°°°

"Cinta adalah saat kamu menatap mata seseorang dan melihat semua yang kamu butuhkan disana" - Hera

°°°°

Kini sudah minggu ke-2 Zeus menginjakkan kakinya di SMA Dihantara, tak terasa hari berlalu begitu cepat dan kesehariannya itu rata-rata tidak mulus.

Kelompok 'biang onar' itu tidak akan melepaskannya begitu saja, mereka sering mem-bully Zeus seperti memasukan bubuk cabai ke makanannya, menghilangkan buku Zeus sehingga Ia harus di hukum, dan masih banyak lagi.

"Ze, hukum Pascal bunyinya apa?" tanya Hugo yang sudah frustrasi

"Tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah dengan sama besar." jawab Zeus cepat sambil menjawab soal.

"Lo pinter ya?"

"Biasa aja,"

"Pinter!!"

Zeus menatap Hugo, "Semua orang itu pinter kalau bisa kuasain otaknya,"

"Lo ke kantin aja bawa buku, nanti kali itu kan kumpulnya masih minggu depan Ze,"

"Lebih cepat lebih baik," Zeus menutup bukunya setelah Ia menyelesaikan sampai soal terakhir.

"Lo gimana sama geng Elisa?"

"Biasa aja,"

"Gue dari dulu gak suka sama geng Elisa tapi gue takut buat cari masalah sama mereka," ujar Hugo sambil menyuapkan bakmie kedalam mulutnya.

Zeus hanya diam mendengarkan.

"Elisa itu ketua, yang serem itu pacarnya Gerald. Sok banget atur anak eskul basket padahal kapten basket itu Ardes si anak pemilik sekolah," kata Hugo menjelaskan, Zeus mengingat nama itu, Ardes yang pernah menolongnya.

"Kalau anak buahnya Elisa itu ada Floren, Kartika sama Hera, yang paling pinter itu Hera tapi sama aja suka bully."

"NGOMONGIN PACAR GUE LO?!" suara lantang itu membuat Hugo terkejut.

Gerald dengan Elisa dan kawannya datang ke kantin, sudah di pastikan kantin itu akan tidak aman lagi.

"M-maaf," ucap Hugo menunduk.

"DASAR BANCI!!" bentak Elisa mendorong kepala Hugo menggunakan telunjuknya.

Hugo semakin takut, "Maaf Lis gue gak bermak—" ucapan itu terpotong kala Gerald menarik kerah baju Hugo sampai cowok itu berdiri. Murid-murid sudah mengerumuni kantin.

ZEUSHERA (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang