56 | PERISAI KEIVAZRO

40.3K 5.2K 1.2K
                                    

COMMENT DAN VOTE NYA JANGAN FORGET !!

DOUBLE NIH !!!!

°°°°°°°

Ardes menatap lurus ke depan. Matanya berubah menjadi sangat tajam sambil memandang mobil Avanza putih di depannya. Sementara mobil Ezra berada di belakang bersama mobil polisi. Chico mengusap-usap bahu Hera agar perempuan itu tenang. Tatapan Hera mengarah kearah sebuah motor hitam yang juga ikut mengejar mobil yang ditumpangi Zeus.

Manik matanya tidak mungkin salah tangkap jika itu adalah kakaknya, Liam. Motor milik Liam berjalan di depan mobil Ardes membuat yang lain ikut memusatkan perhatian kepada cowok itu.

Liam memacu motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Melihat adanya potongan jalan membuat motor Liam berbelok ke kanan untuk bisa lebih cepat mengejar mobil Avanza itu. Mungkin jalan ini adalah jalan pintas.

"Ardes! Belok kanan lebih cepet!" perintah Hera memberi tahu. Tanpa aba-aba mobil Ardes mengikuti motor Liam.

"Itu siapa?" Bejo bertanya.

"Itu Liam?!" tanya Chico baru sadar.

Hera mengangguk yakin. Ia sangat mengenali bentuk tubuh kakaknya itu. Menit-menit berlalu dan ternyata benar. Motor Liam sudah lebih dulu melintas di depan mobil Aldi karena tidak ada cara lain untuk memberhentikan mobil itu. Semuanya terkesiap dengan apa yang dilakukan oleh Liam.

BRAK !!

Mata Hera terbelak lebar sembari menutup mulutnya terkejut ketika melihat mobil itu menabrak pembatas jalanan beton yang menembus kaca mobil depan. Bukan hanya Hera, anak Keivazro lainnya juga terpaku menatapnya.

"BUKA ARDES! BUKA PINTUNYA!" teriak Hera dengan wajah shock.

Hera berlari kencang menghampiri mobil Avanza putih itu yang sudah tidak berbentuk lagi. Bagian depannya sudah hancur dengan pecahan-pecahan kaca yang berserakan di jalanan. Sementara Chico mengejarnya, takut jika sesuatu terjadi pada Hera.

Perempuan itu mencari keberadaan Zeus tetapi nihil. Hera tertegun saat menemukan Zeus yang sudah terpental jauh dari mobil. Dengan cepat Hera berlari kearahnya. Polisi-polisi pun ikut turun untuk memeriksa tempat kejadian tersebut.

Buliran air mata bening Hera terjatuh begitu saja melihat kondisi Zeus. Kening dan bagian kakinya luka serta kepalanya terbentur aspal membuat jalanan tersebut di penuhi oleh genangan darah mengalir yang keluar dari pelipisnya.

"ZEUS! BANGUN!" Hera mendekatinya lalu menopang kepala Zeus ke pahanya.

"Zeus.. Please.." ucap Hera lirih.

Zeus meringis menahan sakit. Cowok itu merasakan rasa sakit yang tidak dapat ia tahan lagi. Darah terus mengalir dari kepalanya membuat tangan Hera juga ikut terkena noda merah itu.

"G-gak pa-pa, Ra." ucap Zeus terbata-bata kemudian memejamkan matanya untuk mengontrol rasa sakit tetapi percuma. Ia tidak ingin Hera-nya khawatir. Ezra sudah menelepon ambulance untuk segera datang.

"Ze, kamu harus kuat sebentar lagi ambulance dateng." Hera mengatakannya dengan bahu bergetar. "Bertahan ya, sayang ya?"

ZEUSHERA (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang