NEW VERSION | PROLOG

25.4K 1.9K 83
                                    

HALO APA KABAR SEMUA??

AKU BALIK KE SINI BUAT BAWAIN PART BARU UNTUK KALIAN ❤❤

Kangen ZEUSHERA?? Absen dulu yuk!
Ini versi terbaruu 🔥🔥

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA!

SELAMAT BERTEMU ZEUS, ARDES, CHICO, EZRA, PANJI, BEJO, HERA, HAZEL, DAN BINTANG DALAM VERSI BARUU!!! 🙌🙌

Selamat membaca 🙏🙏🙏

°°°°°°

00. PROLOG

Seorang anak laki-laki berusia sepuluh tahun itu tampak baru saja keluar dari arah dapur dan berjalan menuju sofa ruang tamunya untuk menghampiri sang adik sambil membawa dua buah gelas susu cokelat hangat buatan bibinya. Leandro duduk di sebelah Zeus yang sedang fokus pada layar televisi di depannya.

Sebenarnya mereka sudah harus segera tidur karena Ayah Damar akan marah jika mengatahui hal ini. Namun, beruntung Damar sedang berada di luar kota, jadi mereka bisa bebas melakukan apa saja sampai larut malam. Zeus beralih mengambil gelas yang Leandro taruh di atas meja dengan hati-hati, mulut kecilnya sengaja dimajukan untuk meniup pelan susu tersebut agar tidak terlalu panas.

“Pelan-pelan minumnya, nanti tumpah.” ujar Leandro mengingatkan saat melihat Zeus mulai menyeruput susu cokelatnya.

“Iya, Bang.” Sesudah menjawab itu, Zeus lanjut meminum susunya sembari menghadap ke arah layar televisi yang tengah menyiarkan siaran langsung dari pembalap MotoGP kesukaannya. Terjadi keheningan beberapa saat di antara mereka, hanya ada suara presenter yang sedang memandu acara balap motor tersebut.

“Menurut Abang, siapa yang bakal menang? Kalau menurut Zeus, motor nomor 45 yang bakal menang.” kata Zeus membuka suara.

Leandro memusatkan perhatiannya pada layar televisi dengan pandangan menerawang, seakan menebak siapa yang akan menjadi pemenangnya nanti. Matanya terus memperhatikan motor-motor balap yang melaju cepat secara bergantian.

Alis di wajahnya perlahan berkerut yang menandakan jika dia sedang berpikir keras. Hingga tak lama ada seulas senyuman melengkung terbit di bibir Leandro ketika ia sudah menemukan sebuah jawaban. Anak cowok itu pun berkata kepada adiknya.

“Abang yakin, motor nomor 01 yang sampai garis finish duluan.” jawab Leandro tanpa ada sedikit keraguan di kalimatnya.

Kemudian Zeus mau pun Leandro sama-sama terdiam. Suasana di ruang tamu tersebut menjadi semakin tegang begitu para motor balap itu sudah memasuki putaran terakhir. Menonton kejuaraan lomba balap motor seperti ini memang sukses memacu hormon Andenalin yang membuat jantung keduanya berpacu seiring dengan laju kecepatan motor yang tengah bersaing mencapai garis akhir dari perlombaan.

Leandro berseru heboh sambil menggoyangkan bahu Zeus saking senangnya saat motor balap pilihannya dapat melewati tikungan tajam, sehingga membuat pembalap itu berhasil berada diurutan pertama paling depan. Sementara Zeus masih tercengang saat mengetahui bahwa tebakan Leandro benar.

“Tuh, kan, Abang gak salah pilih. Pembalap kebanggaan Abang itu.” Leandro menepuk-nepuk dadanya bangga dengan senyuman lebar. Zeus yang melihatnya lantas ikut tersenyum tanpa alasan. Melihat wajah binar Leandro, membuatnya berpikir jika ia ingin menjadi pembalap yang bisa membanggakan Kakaknya juga.

“Bang,” Zeus menjeda ucapannya. “Nanti, ya, waktu besar Zeus mau jadi pembalap yang hebat kayak Valentino Rossi. Terus dapetin piala buat Abang.” Dengan polosnya Zeus berkata sambil menunjuk dirinya sendiri. Leandro menoleh dan menatapnya terkejut. Perkataan tanpa beban yang Zeus lontarkan seakan menyentil hati kecilnya.

Mungkin menurut sebagian besar orang, kalimat itu hanyalah omongan kosong yang biasanya anak-anak lakukan pada umumnya. Karena apa yang bisa diharapkan dari perkataan anak kecil berusia delapan tahun? Meski memang terdengar tidak pasti, tetapi entah mengapa Leandro merasa Zeus mengucapkannya tulus dari dalam hati.

Leandro tersenyum manis sambil menepuk-nepuk kepala adiknya lembut dengan sayang. Walaupun mereka tidak berasal dari keluarga yang sama dan satu darah, itu tidak memungkiri bahwa Leandro sangat menyayangi Zeus. Begitu pun sebaliknya. Pertemuan singkat mereka di panti asuhan kala itu, membuat Leandro memilih Zeus untuk diangkat menjadi bagian dari keluarganya.

“Beneran?” Leandro menggodanya dengan nada jenaka. Zeus yang mendengar itu sontak mengangguk cepat karena merasa tertantang. Tangan Leandro bergerak mengacak-acak rambut Zeus pelan sambil tertawa begitu lepasnya sampai kedua matanya menyipit.

Leandro menatapnya teduh. Sorot matanya terlihat hangat. “Abang percaya, Zeus pasti bisa maju paling depan.” katanya begitu yakin.

“Kenapa Abang percaya?” Zeus bertanya sambil menaruh kembali gelas bekas susu cokelat yang telah diminum habis olehnya di atas meja.

“Karena kamu itu Zeus, adiknya Abang. Jangan khawatir, Abang bakal temani Zeus sampai garis finish.” Hanya itu jawaban dari Leandro. Namun, bisa membuat hati Zeus merasa jauh lebih tenang dan lebih percaya diri. Zeus sangat bersyukur mempunyai Kakak seperti Leandro yang selalu menghargainya tanpa memandang kekurangan yang dirinya miliki.

“Zeus janji bakal bawa pialanya buat Abang, biar Abang bangga.” ujar Zeus penuh tekad yang kuat saat mengatakannya.

“Apa pun yang Zeus lakukan itu udah buat Abang bangga.”

°°°°°

°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedikit info, ZEUSHERA ini bakal terbit di AKAD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sedikit info, ZEUSHERA ini bakal terbit di AKAD. Kalian bisa siap-siap nabung nanti karena versi novel bakal beda banget alurnya sama yang lama 🥳

Bakal ada banyak kejutan juga buat kalian yang nanti ikut PO lohh..

KALIAN UDAH NONTON TEASERNYA BELUM? YANG BELUM YUK LIAT DI INSTAGRAM @id.akad / @id.skuad

SPAM KOMEN NEXT BIAR AKU TAMBAH SEMANGATT ❤❤❤

WAJIB FOLLOW ;

@coretan.vira
@keivazro

@dirgentazeus
@heraasterla
@ardes.delvian
@chicoosebastian
@panjisayangkamu
@bejoanakbunda
@ni_ezraa
@bintangmichella_
@hazelpriyanka

ZEUSHERA (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang