09 | LEBIH DEKAT

56.9K 7.6K 471
                                    

Double nih buat kalian ❤❤

Jangan lupa vote dan komentarnya yaa..

Makasih yg selalu dukung cerita ini 😭

Selamat membaca bagi yang baca 🙏🙏

•••

Hari sudah semakin menjelang sore tetapi kantin mpok Ijah masih saja ramai oleh canda tawa mereka semua.

Hera baru merasakan apa arti kebersamaan sebenarnya, Ia sangat nyaman berada di sini karena suasananya yang ramai dan hangat.

"Eh Jo, lo masih utang gue 500 perak yah, bayar gak lo!" ucap Panji seperti Ibu-ibu kosan menagih bayaran.

"Ya Allah, Panci! SEGITU DOANG MASIH NAGIH, PERHITUNGAN BANGET LO!!" jawab Bejo geregetan.

"HEH !! LO GAK TAU SEBELUM JADI SERIBU ITU 500 PERAK DULU, JADI ITU BERHARGA!!" sahut Panji tak mau kalah.

"Eh gila emang. Gue tau lo miskin cuma jangan jadi miskin banget," ucap Bejo memukul lengan Panji.

"Lo dua ributin duit mulu pantesan aja duit gak mau dateng," sahut Chico heran.

"Alah gaya, itu lo pesen mie bayar apa utang?" tanya Ezra menunjuk kearah Chico membuat lelaki itu menyengir kuda.

"Utang bray, kayak lo nggak aja?"

"Gue bayar babi!" jawab Ezra tak terima.

"Nah omong-omong soal babi, kenapa gak lo ngepet aja Ji?" sahut Bejo.

"Nah boleh tuh tapi lo babinya!!"

"Anjir." Semua orang tertawa disana.

"Utang lo pada udah gue bayar," ucap Zeus tiba-tiba membuat seluruh mata menatapnya dengan tatapan binar, apa lagi Bejo.

"GILA ZE! OEMJI !! MAKASIH BANGET ZE!" teriak Bejo sambil menyalim tangan Zeus.

"Nah.. biasanya kalau yang teriak paling kenceng berarti paling suka ngutang." sahut Chico sementara Bejo menatap sinis.

"Gue nanti bayar ke lo aja," ucap Hera membuat Zeus mengangkat satu alisnya.

"Ngapain?"

"Ya bayar lah kan ini gue yang makan,"

"Udah gak pa-pa Her, kan jarang tuh Zeus traktir." sahut Chico mengkompori.

"Tau Her gue aja yang menanti gak kesampean mulu." celutuk Panji yang sedang menengguk es teh manisnya.

"By the way, Lo gak di cariin orang tua lo pada?" tanya Ezra pada Hera dan Hazel pasalnya kalau Bintang sendiri Ezra memang sudah mengenal orang tuanya.

"Bokap gue taunya gue main sama Bintang sih." jawab Hazel.

"Pulang sana!" usir Ardes terdengar kasar.

"Tapi sama kamu ya? Tolong jelasin ke Mama nanti," ucap Hazel, Ardes tentu saja dekat dengan kedua orang tua Hazel bahkan mereka menyukai Ardes sebagai menantu namun apa daya semua hanya masa lalu.

ZEUSHERA (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang