16 | RASA SAKIT DAN PELINDUNG

53.6K 6.6K 366
                                    

Wajib Follow yg baca :

@keivazro
@dirgentazeus
@heraasterla
@hazelpriyanka
@ardes.delvian
@ni_ezraa
@bejoanakbunda
@panjisayangkamu
@chic_osebastian
@coretan.vira

Apa eskspresi kalian pas baca ini?

MAKASIH 1K PEMBACA !!!

Semoga cerita ini makin terkenal ya.. Aminn.

Jangan lupa vote dan komentarnya ya buat asupan aku pas update ☺

Menurut kalian aku kebaikan gak sih update tiap hari? Apa aku harus kyk penulis lain yg up sesuka mrka?

Karena tuh kebnyakan siders :( siapa tau klo aku ga nentu, jadi pada komen teror 🤣🤣

Makasih yaa udh bertahan di cerita ini... Walau aku suka gantungin hehe.

Selamat membaca ❤ (maap bawel)

°°°

"Jangan berpikir hidupmu itu tidak berarti. Karena mungkin tanpa kamu tahu, kamu adalah salah satu alasan orang lain untuk tetap hidup"

- Dazeus Dirgenta-

°°°

Keesokan paginya di kelas, Hera mengeluarkan buku paket matematika nya untuk mempersiapkan pelajaran pertama. Hari ini tidak ada matahari sehingga cuaca menjadi mendung.

Sejak kejadian kemarin Zeus yang mengerjainya, Hera menjadi tak punya nyali untuk berpapasan dengan cowok itu. Sedangkan Zeus terlihat biasa saja, seperti tak terjadi apa-apa.

Ibu Remi memasuki kelas XI IPA 2, murid-murid yang tadinya berisik kini menjadi diam karena melihat raut guru itu seperti sedang tidak bersahabat.

"Sebenarnya saya malas mengajar hari ini. Jadi karena minggu kemarin saya sudah menjelaskan materi, pasti kalian sudah mengerti, kan?" tanya Ibu Remi menekankan tiap katanya.

Semua murid hanya terdiam, pasalnya Ibu Remi itu tidak pernah benar jika menjelaskan materi. Dia menjelaskan 20% materi dan 80% curhat masalah hidupnya.

"Heh! Kok pada diem? Gagu ya?" cetus Ibu Remi sambil menggebrak meja.

"Bukannya materi kemarin itu tentang kucing Ibu yang hamil di luar nikah?" celutuk Dino yang di akhiri gelak tawa oleh satu kelas.

"DIAM!! YANG KETAWA SAYA SURUH BERSIHIN TOILET!" teriak Ibu Remi dan seketika kelas menjadi hening kembali.

"Saya mau minggu depan ulangan! 50 soal." ucap Ibu Remi terdengar mengerikan.

"Bu, ini matematika loh. Masa 50 soal sih?" sahut Hazel yang merasa keberatan.

"Kamu gak bisa?"

Hazel menggeleng dengan cepat. Karena jujur ketika guru menerangkan, Hazel selalu sibuk sendiri.

"Kamu keluar terus kekelas XI IPA 1."

Hazel membelakkan matanya, bukan karena keberatan tetapi kelas itu merupakan kelas Ardes.

"Lah, ngapain saya ke kelas suami saya Bu?"

Pertanyaan polos Hazel membuat kelas kembali tertawa, termasuk Hera yang sedari tadi tampak serius mendengarkan Bu Remi.

"SUAMI-SUAMI NDAS MU! PERGI KESANA PASTI KAMU LANGSUNG PINTAR!"

"Ya iya lah Bu. Orang itu kelas unggulan."

ZEUSHERA (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang