43 | SIAPA PENGKHIANAT

37.2K 4.7K 421
                                    

VOTE
COMMENTT !!

Ayuu bantu share cerita ini ya fren ❤

GENGS ! Gimana kalau kita tentuin nama panggilan buat para pembaca aku, biar lebih akrab aja nih, kalian ada saran gak?

Klo nama fandomnya Keivazro kan Keivars kalau kita apa nihhh... Cobaa komenn yaaww 🤍🤍

BTW SIAP RAMAIKAN KOMENTAR ?!

Sayang kaliann bangett 😘😘

Selamat membacaa !!

°°°°

"Ada banyak orang yang beracun di dunia ini yang datang menyamar menjadi sahabat dan keluarga"

°°°°

Mungkin karma itu memang ada, dan sekarang Hera sedang merasakannya. Jika dulu ia suka menindas dan menghina orang lain maka kini dirinya yang di perlakukan demikian oleh murid-murid sekolahnya.

Di sepanjang lorong SMA Dihantara semua murid menatapnya dengan tatapan berbeda-beda. Ada yang menatap remeh, menatap jijik, dan menatap kasihan. Bahkan ada yang tak segan mencemooh dirinya di depannya.

Hera mempercepat langkahnya menuju kelas. Ia tidak tahu sampai kapan keadaannya akan seperti ini. Ketika Hera sudah berada di dalam kelas, kelas yang tadinya berisik kini menjadi diam mendadak membuat Hera lagi-lagi menelan ludahnya sulit karena suasana canggung tersebut.

"HERAA!!" sapa Hazel dan Bintang ceria seperti biasa, mereka tersenyum manis menyapanya. Hera merasa terharu karena setidaknya ada orang yang masih menerima kehadirannya.

"Lo pada ngapain temenin dia? Nanti bapak lo di rebut sama emaknya loh atau enggak nanti cowok lo yang di rebut sama dia," celutuk Elisa mengompori kemudian di susul oleh gelak tawa hinaan dari sekelas.

"HEH MONYET SAWAH! MULUT LO IKUT SEKOLAH MAKANYA! PELAJAR TAPI OTAK GAK ADA!" seru Hazel dengan suara cemprengnya.

"APA LO?! GUE NGOMONG KENYATAAN! EMANG TEMEN LO YANG GAK TAU MALU!

Baru saja Hazel ingin menyahut tetapi ia langsung menarik ucapannya ketika melihat Zeus yang sedang memasuki kelas dengan wajah yang terbilang mengerikan karena masih terdapat luka-luka memar yang belum mengering di tambah aura dingin dari cowok itu membuat manusia yang berada di kelas mendadak tegang.

Banyak dari mereka yang bertanya-tanya mengenai luka itu termasuk Hera. Namun bukannya jelek malah luka itu menambah kesan tampan dari dirinya. Zeus meletakkan tasnya kemudian duduk di samping Hera.

Zeus menelungkupkan kepalanya di atas meja tanpa menoleh kearah Hera. Hera mencoba menyentuh pundak Zeus tetapi cowok itu hanya diam.

"Ze? Kamu kenapa begitu mukanya?" Hera membuka percakapan.

Zeus tidak menyahuti melainkan ia mengambil buku pelajaran dari tas lalu membukanya tanpa banyak bicara. Sementara Hera terheran-heran dengan perilaku cowok itu.

"Zeus?"

"Bisa diem?" jawab Zeus dingin.

Hera terdiam mematung. Ia sama sekali tak mengerti ada apa dengan laki-laki di sampingnya. Tangan Hera langsung menyentuh kening Zeus yang membuatnya seketika terkejut.

"Kamu demam? Panas loh badannya,"

"Enggak."

"Kamu sakit, kita ke UKS ya?"

"Gak usah."

Hera menghela napas dan memilih untuk tidak melanjutkannya lagi. Mungkin cowok itu sedang banyak masalah sehingga lebih sensitif dari biasanya. Sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan Zeus?

ZEUSHERA (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang