27 | PERMAINAN DIMULAI

45.3K 5.4K 528
                                    


[Jangan lupa Vote dan Commentnya ya 😊😊]

Selamat membaca jangan pernah bosen sama cerita ini yaa..syg kalian❤

Follow wajib :
@coretan.vira
@keivazro

@dirgentazeus
@heraasterla
@bejoanakbunda
@ni_ezraa
@panjisayangkamu
@ardes.delvian
@hazelpriyanka

FOLLOW TIKTOK AKU JG YA !

@helloitsvira

"Aku menjadi bermakna bukan karena diriku sendiri melainkan dari orang yang mencintaiku dan menjadikan aku bermakna baginya." - Hera Asterla.

***

Zeus maupun Hera sama-sama masih terdiam. Suasana ruang tamu dirumah Hera sangat hening, tak ada yang ingin membuka suara. Hera yang masih sibuk melupakan kejadian di Halte dan Zeus yang sibuk dengan pemikirannya sendiri.

Hera berdeham sebentar sebelum memulai percakapan, sontak perhatian Zeus teralihkan pada gadis itu.

"Gue obatin ya?"

Zeus hanya mengangguk.

Hera beranjak untuk mengambil kotak obatnya. Ia kembali dan menempatkan dirinya di samping tempat Zeus duduk.

Hera mengobati luka Zeus dengan telanten dan sesekali gadis itu meringis seperti ikut merasakan rasa nyeri padahal Zeus terlihat biasa saja.

Banyak pertanyaan yang berputar dibenak Hera namun Ia sadar, Ia bukan siapa-siapa yang berhak tahu hal lebih tentang cowok itu.

"Mama lo kemana?" tanya Zeus membuka suara.

"Dia kerja, pulangnya suka malem jam 10an gitu."

"Soal pas gue mabuk itu.. Lo yang anter gue pulang?" tanya Hera dengan suara pelan karena malu.

Zeus mengangguk yang semakin membuat Hera menyesal karena bertanya.

"Gue gak ngapa-ngapain kan?"

Zeus tersenyum miring. "Lo lupa?"

Hera menelan salivanya sulit. Memangnya apa yang Ia lakukan dimalam itu?

"Emang gue ngapain?"

"Lo manja, cerewet, minta di gendong kayak bayi terus peluk-peluk gue."

Mata Hera terbelak refleks menekan luka di pipi Zeus membuat cowok itu meringis menahan sakit.

"SAKIT BODOH!"

"IYA MAAF! ABISNYA LO BILANG GITU!"

"Ya emang begitu."

"Bohong nanti pantat lo jadi dua!"

Zeus menaikkan satu alisnya, "Bukannya pantat emang udah dua?"

"Pantat satu!!"

"Dua dong,"

"SATUU!! Eh tapi pantat itu dua apa satu ya?" tanya Hera yang juga kekecoh.

"Kenapa ngomongin pantat?"

Suara gelakan tawa mereka memenuhi ruangan itu. Zeus maupun Hera sama-sama menikmati momen ini serasa dunia hanya milik mereka berdua, namun keheningkan kembali menyelimuti keduanya.

"Lo gak suka ya gue dateng kerumah lo?"

"Udah malem Ra."

ZEUSHERA (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang