13 | TERTARIK

57.5K 7.1K 356
                                    

Jangan lupa follow ; buat info update" Nih.

@keivazro
@dirgentazeus
@heraasterla
@coretan.vira

Lebih baik Budayakan utk Vote dan komentar yaa untuk menghargai Author..

Jangan lupa tolong bantu share cerita ZEUSHERA di sosmed dan temen kalian ya dan tag aku @coretan.vira nanti aku repost !

Makasihhh yg selalu dukung cerita ini.. Sayang kalian banget, tanpa kalian cerita ini gak bakal jalan 😭😭

Selamat membaca bagi yang baca ❤

°°°°

"Jika dunia tidak mengizinkan aku untuk bahagia, lalu salahkah aku untuk mencintai seseorang yang sudah menjadi kebahagiaan orang lain"

-DAZEUS DIRGENTA-

Suara rintihan serta ringisan seseorang memenuhi ruangan tersebut, Zeus melayangkan tinjunya sekali lagi kemudian menatapnya dengan tatapan dingin.

"Sekarang bilang siapa yang nyari mati?" tanya Zeus dengan suara beratnya.

"Bukan gue, gue cuma jalanin perintah Marco."

"Kenapa lo turutin setan!!" umpat Bejo seraya menginjak tangan cowok itu.

Orang itu meringis menahan sakit, "Ampun-ampun! gue juga serba salah, dia ancem gue."

"Bilangin geng Wilder kalau mau nyari ribut kesini jangan sewa orang, banci dia?" ucap Ardes, sudah di bilang kalau Ardes sedang marah pria itu tenang namun perkataannya akan menusuk sampai lambung.

"Pergi sebelum gue patahin kaki lo." ujar Zeus, tanpa menunggu lama cowok itu pergi terbirit-birit.

"Gila ya tuh orang udah bagus bisa masuk ke Keivazro pake muka dua segala najis huek mau muntah gue!" cerocos Panji dengan dengki.

"Wilder itu mau kuasain wilayah ini sok jadi Raja banget, muka kayak pantat ayam aja bangga!" sahut Chico.

"Emang muka lo gak kayak pantat Chi?"

"Sialan lo!"

"Gue mau ngomong," ucap Zeus membuat semuanya menatap pria tinggi itu.

"Apa Ze?"

"Gue mau lo pada cari tau yang bikin Hera begitu siapa, bawa ke markas."

"Oke kalau soal ini serahkan pada gue. Gercep gue mah," balas Bejo sambil berhormat.

"Oh ya, lo tau gak?" tanya Panji.

"Nggak." jawab mereka semua bersamaan membuat Panji memukul bokong mereka satu-satu.

"Najis lo Ji masa incernya pantat!"

"Bacot! Nih serius monyet!"

"APA JI APA NGOMONG AJA SIH!!" geram Ezra. Ya, lelaki itu sudah agak mendingan akibat Bintang datang dan memaksanya untuk meminum obat, karena perlu di ingatkan Ezra si lelaki sangar itu takut dengan obat.

"Ze, lo kapan mau urus kasus Leandro? Kalau ketemu nih ye, gue puter palanya biar kayak burung hantu!"

"Alah ngomong doang lo," sahut Chico tak percaya.

ZEUSHERA (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang