NEW VERSION | DAZEUS DIRGENTA

16.4K 1.3K 120
                                    

HALO SEMUA!! APA KABAR??

KANGEN ZEUSHERA?? AKU NULIS VERSI BARU NIH SEMOGA SUKA YAA ❤❤

Jangan lupa vote dan komen yaa biar aku makin semangatt update!!

Btw makasih yang udah ikut PO, semoga yang belum bisa nyusul yaaaaa, dijamin gak nyesel deh ikutan soalnya dapet bonus banyak 🤗

Ini udh kesusun lebih rapi dan banyak narasi biar lebih kerasa, semoga sukaaa 🙌🙌

SIAP RAMAIKAN KOMENTAR??

°°°°°

01. DAZEUS DIRGENTA

Sepuluh tahun kemudian…

Pada sore hari ini awan mendung tampak menguasai langit. Rintik-rintik hujan mulai berjatuhan membasahi tubuh Zeus yang masih terdiam membeku dengan tatapan kosong memandang ke arah gundukan tanah merah di depan. Hampir setiap hari Zeus menyempatkan diri untuk mengunjungi makam Kakaknya.

Bahkan langit pun seakan ikut turut berduka atas kepulangan Leandro kepada sang pencipta.

Tepat pada dua bulan yang lalu, sejak kejadian kecelakaan tunggal yang dialami oleh Leandro itu membuat dunia Zeus seakan direnggut oleh takdir.

Kehilangan seorang Kakak yang sudah ia anggap seperti saudara kandung sendiri memang begitu menyakitkan. Air matanya saja tidak kunjung keluar karena hatinya sudah mati rasa.

Zeus mengusap batu nisan bertuliskan nama ‘Leandro Ethan Wiratomo’ yang diukir di sana.

Jujur, Zeus belum bisa merelakan kepergian Kakak angkatnya begitu saja tanpa ada bukti dan asal usul yang jelas tentang kematiannya. Memori kebersamaan mereka mengalir begitu jelas di ingatan Zeus. Dia tidak pernah menyangka jika Tuhan sangat menyayangi Leandro, sehingga Dia lebih cepat memanggil Kakaknya.

“Katanya lo mau temani gue? Tapi kenapa lo pergi secepat ini, Bang?” ujar Zeus seperti sedang berbicara langsung pada Leandro.

“Apa bisa gue gapai itu semua tanpa lo? Mimpi itu udah gak ada artinya lagi, Bang. Ada banyak hal yang belum gue tunjukin sama lo.” Suara Zeus melemah bersamaan dengan suara hujan yang semakin deras mengguyur tubuhnya. Kedua tangannya terkepal sempurna untuk meredam perasaan sesak yang dia rasakan.

Tidak ada orang yang akan menyemangatinya lagi.

Namun, Zeus tahu bahwa bagaimana pun juga dia harus mengikhlaskan. Kepalanya menunduk ke bawah sambil mengeratkan gigi gerahamnya kuat-kuat. Dia sedang menahan rasa sakit yang seolah tidak berhenti menggerogoti dirinya secara perlahan.

Tentu saja Zeus sangat merasa kehilangan, sebab dulu Leandro yang sering ada di saat Zeus merasa tidak ada seorang pun yang mengharapkan kehadirannya. Cowok itu selalu berusaha menjadi sosok Kakak yang baik untuknya.

“Makasih udah mau menjadi satu-satunya orang yang mengerti gue.” ujar Zeus menatap gamang makam Leandro.

Meski wajahnya terlihat biasa saja, tetapi ada banyak gejolak emosi yang membayang di kedua mata hitamnya.

Zeus berdiri dari tempatnya. Dia kembali menatap ke arah gundukan makam Leandro sebelum benar-benar pergi dari sana. “Gue bakal datang lagi besok.”

°°°°°

Untuk yang kesekian kalinya, Zeus kembali termenung lama di kursi tempatnya duduk. Pikirannya melambung jauh dengan segala perasaan yang tidak bisa ia jelaskan. Sudah beberapa kali Zeus mencoba untuk berhenti berpikir dan berusaha memejamkan matanya agar bisa beristirahat tenang. Namun, sayangnya waktu sedang tidak berpihak padanya.

ZEUSHERA (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang