52 | SERANGAN MENDADAK

41.9K 4.9K 756
                                    

Vote
Comment

Maaf baru update soalnya aku lagi sibuk banget gak ada waktu buat ngetik :'(

Masih ada yang nunggu?? Mana nih suaranya?

Jangan lupa klik bintang, komen, dan share yaa, makasiiiii sangaaddd ❤❤

Selamat membaca 🤍

°°°°°

Hera berdeham singkat untuk mengurangi rasa canggung di ruangan hangat yang terasa dingin ini entah mengapa. Ia menghela napas karena tak ada yang membuka suara sama sekali di antara mereka.

"Lo mau minum apa gak?" tanya Hera kepada Ardes.

Ardes hanya bergeleng membuat Hera hampir frustrasi. Ia sudah lelah mencari topik sambil menunggu Zeus untuk bangun. Tetapi Ardes dengan mudahnya menutup topik tersebut.

"Lo mau ke kamar gak? Zeus ada di kamar kakak gue,"

"Boleh?"

"Ya boleh dong! Kalau enggak boleh ngapain gue nawarin ya, kan?" ucap Hera gereget sendiri sambil tertawa canggung sedangkan Ardes masih datar.

"Ya."

"Ayo masuk." Hera bangkit dari duduknya kemudian berjalan menuju kamar Liam, dan di susul oleh Ardes di belakangnya.

Ardes duduk di sofa kecil dekat samping kasur. Ardes hanya memandangi Zeus yang masih terlelap, kentara sekali jika cowok itu kelelahan dan kurang tidur. Sementara Hera berdiri di samping kasur memperhatikan keduanya. Dari pada tenggelam dengan suasana tak nyaman ini lebih baik Hera menyiapkan makanan saja.

"Gue mau masak makanan buat Zeus dulu ya," ucap Hera yang diangguki oleh Ardes.

Setelah Hera pergi keluar bertepatan dengan Zeus yang menggeliat kecil sehingga Ardes memutuskan untuk berjalan mendekatinya, takut Zeus membutuhkan sesuatu. Zeus tidak bangun, melainkan ia menarik tangan Ardes. Kemudian memeluknya membuat cowok itu cukup terkejut. Mungkin Zeus mengira Ardes itu adalah Hera.

"Jangan dilepas," ucap Zeus manja.

"Ze," panggil Ardes sambil berusaha menarik tangannya.

"Apa sayang? Di sini aja,"

"Zeus sadar!"

"Aku ngantuk," rengek Zeus seraya mengeratkan pelukannya.

Ardes hanya terdiam membeku. Yang ia tahu Zeus itu sangar dan bengis tetapi ternyata dugaannya salah. Ia baru mengetahui sisi Zeus yang seperti ini jika bersama Hera.

"Zeus, gue Ardes."

Zeus mengerutkan keningnya dengan mata yang masih terpejam. "Kenapa jadi dia?" Ardes menghembuskan napasnya pelan.

"Hera lagi di dapur, gue Ardes. Lo salah orang." jelas Ardes membuat Zeus sontak membuka matanya dan menoleh.

"LO KENAPA DI SINI?!!!" tanya Zeus terkejut panik sehingga ia melepaskan tangan Ardes dari pelukannya.

"Jenguk lo,"

"NGAPAIN LO DEKET-DEKET GUE SEGALA?! LO UDAH GILA!"

"Lo yang gila!"

"Udah sana keluar!"

"Gak."

Zeus menatap kesal. "Ngapain lagi?"

"Jagain lo sampe pawang lo dateng." kata Ardes sambil duduk kembali ke tempatnya. "Ternyata ketua Keivazro bisa manja juga,"

"Diem lo!" ucap Zeus ketus membuat Ardes mendengus geli membayangkan sifat Zeus yang tadi.

ZEUSHERA (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang