30 | MEMBELA

42.3K 5.4K 724
                                    

Vote

Comment

Jangan pelit 😝

WAJIB FOLLOW
@coretan.vira
@keivazro
@dirgentazeus
@heraasterla

Selamat membaca ❤

"Jika dulu aku susah untuk bahagia, namun kini hanya karena bisa melihat kamu, sekarang aku mengerti apa bahagia itu."

—Dazeus Dirgenta—

****

Kejadian di UKS itu membuat Hera menjadi tidak fokus untuk mengerjakan soal Fisika di papan tulis. Pikirannya seakan melayang-layang, rasa kesal dan malu mendominasi hatinya. Tadinya Ia ingin sekali menolak tindakan Zeus namun tubuhnya tidak bisa bergerak saat itu.

Hera melirik kebelakang tempat dimana Zeus duduk. Lelaki itu bahkan terlihat dengan santainya mencoret-coret seperti tidak ada dosa setelah mengambil ciuman pertamanya.

Hera mendengus kencang seraya meremas pulpen di tangannya.

"Dasar modus, nyebelin, mesum! ARGH!! GUE GUNDULIN JUG—"

"Ada apa Hera? kamu ngatain bapak?" tanya Pak Wawan mengintimidasi.

Suara Pak Wawan menyita perhatian para murid termasuk Zeus yang sedang fokus mengerjakan soal.

"E-eh? Bukan pak! Saya lagi ngatain diri sendiri." sergah Hera dengan cepat.

"Sini kamu kerjain 10 nomor di papan tulis!" titah Pak Wawan, pria botak itu selalu tersinggung jika seseorang mempermasalahkan kepalanya.

"Tapi pak—"

"Sekarang."

"Semangat Her. Maaf gue gak bisa bantu soalnya otak gue minim dari lahir," ucap Hazel setengah berbisik.

"Saya maju juga deh pak bagi 2 sama saya. Hera 5 saya juga 5," tawar Bintang.

Bintang juga salah satu siswi terpintar di SMA Dihantara, meskipun Hera lebih pintar namun Ia selalu menempati posisi peringkat kedua berturut-turut di kelasnya, bahkan Ia juga merupakan wakil ketua osis.

"Boleh pastinya, bapak suka sama murid yang gak pasif. Bapak sangat bangga dengan kalian bertiga yang selalu mau ikut berpartisipasi dalam pembelajaran."

"Terima kasih pak,"

"Contohkan Zeus itu, dia murid baru tapi udah bisa menguasai materi dengan sebaik mungkin. Hera, kamu jangan mau kalah. Memangnya kamu mau peringkat pertama di ganti posisinya?"

Hera dengan cepat menggeleng. Jujur saja Zeus itu saingan terberatnya di kelas ini. Semenjak cowok itu datang posisinya sering di rebut di peringkat pertama.

"Ya sudah kalian kerjakan ini, yang benar akan bapak beri nilai tambahan." ucap Pak Wawan.

"Saya mengajukan diri pak." Zeus mengangkat tangannya.

"Nggak!! Saya sama Bintang aja pak udah pas dibagi 2." ucap Hera memprotes. Zeus bukannya marah melainkan cowok itu tersenyum kecil, rupanya Hera takut kalah dengannya.

ZEUSHERA (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang