1

18.3K 1.2K 229
                                    

keadaan lorong kelas kembali ramai lagi. sudah dua hari lorong menjadi tempat favorit para siswi untuk melihat dan bahkan meneriaki nama lee heeseung, siswa paling populer di kelas 12 yang baru saja kembali dari cutinya. entah apa alasan heeseung mengambil cuti sekitar 2 bulan, yang jelas kehadirannya disambut sangat hangat oleh hampir seluruh siswi di sma ini.

heeseung berjalan dengan santai dan sesekali melempar senyuman kepada para "penggemarnya". di belakangnya terdapat dua teman baiknya yang tak kalah populer yaitu jay dan sunghoon. dua cowok yang dengan tampang dingin dan jutek, dan rasanya sangat sulit untuk digapai.

gadis, nama siswi yang ikut memerhatikan heeseung di lorong namun memilih untuk diam daripada berteriak memanggil nama heeseung seperti siswi lainnya. menurut gadis, hal itu sedikit memalukan, padahal di dalam lubuk hatinya ia menyimpan perasaan yang mendalam sejak kelas 10 untuk heeseung. namun, apa yang bisa di harapkan dari cowok populer dengan cewek yang bahkan heeseung tidak tau kalau gadis ada di sekolah ini?

"dis, makin rame! ngantin aja yuk!" desak nina, sahabat gadis.

"e-eh bentar bentar..." mata gadis masih tak lepas memandang punggung heeseung yang semakin menjauh, kemudian menghilang dari pandangannya.

"dah kelar tuh paradenya, yuk cabut!" paksa nina yang langsung menarik gadis ke kantin.

sesampainya di kantin, nina dan gadis langsung memesan makanan dan duduk di salah satu bangku. awalnya kantin belum terlalu ramai, sampai akhirnya terdengar derap langkah kaki yang bergema di kantin, menghadirkan para siswi berbondong-bondong pergi ke kantin karena heeseung, jay dan sunghoon datang ke kantin juga.

gadis sudah memasang wajah gembira sedangkan nina hanya memutar bola matanya malas.

"hhhh! ngeganggu aja si!" dengus nina sambil menyeruput jus jeruknya.

"nin, heeseung makin ganteng yah..." lirih gadis.

nina melempar pandangan kepada gadis dengan mata yang nyaris melotot.

"dis, lo mau sampe kapan ngarepin tu makhluk? saingan lo aja satu sekolah." dengus nina.

nina memang sudah muak dengan gadis yang tak kunjung moveon dari heeseung. justru, semakin hari nina merasa kalau gadis semakin jatuh hati pada heeseung.

"gue ga ngarepin apa-apa dari heeseung kok. gue sadar diri. tapi gue suka sama perasaan gue ini."

nina kembali memutar bola matanya malas dan lanjut memakan jajanannya, sedangkan gadis masih setia mencuri-curi pandang kepada heeseung yang duduk di pojok kantin, tertawa, dan tersenyum dengan manis.

di perpustakaan

sekarang mata pelajaran sastra inggris, dan kelasnya gadis diminta untuk mencari referensi puisi kemudian di telaah isi puisi tersebut. semua langsung berhambur keluar kelas entah kemana, yang jelas gadis dan nina langsung bergegas menuju perpustakaan.

lumayan sekalian santai sejenak dibawah AC perpustakaan yang sangat dingin.

nina sudah lebih dulu menemukan puisi untuk dikerjakan, sedangkan gadis masih mencari puisi yang cocok. karena nina terlanjur kesal menunggu gadis yang lelet, maka nina meninggalkan gadis di lorong sastra sendirian.

gadis menelusuri setiap lorong perpus sampai akhirnya gadis mendapati suara dua orang lawan jenis sedang mengobrol di pojok ruangan. sangat terdengar jelas bahwa salah satu pemilik suara tersebut adalah heeseung, dengan seorang perempuan. gadis juga dapat menangkan aroma parfum heeseung yang sangat khas.

"heeseung, nanti malem telpon aku ya kalau gitu?"

"iya."

"jangan iya iya aja dong hee, akutuh nungguin tau."

unexpected sin ; lee heeseungWhere stories live. Discover now