26

6.9K 408 216
                                    

"heeseung...!" sapa gadis yang langsung masuk ke kamar heeseung.

heeseung sedikit terperanjat dan langsung memasukan jurnal dan kertas foto tersebut ke dalam laci dan menguncinya. heeseung menoleh sejenak ke arah gadis dan melempar senyum tipis. gadis mendekat ke heeseung kemudian mengalungkan lengannya di leher heeseung.

"kangen deh..." ujar gadis tanpa mendapat jawaban dari heeseung.

"kamu pulang sama siapa jadinya?"

"tadi kakaknya nina mau keluar sekalian, jadinya aku ikut aja."

"maaf ya ga jemput."

"gapapa kok, kamu sakit hee?" gadis hendak meletakan punggung tangannya namun heeseung menghindar. perlakuan heeseung membuat gadis sedikit bingung.

"hee, aku beliin sesuatu buat kamu nih!" gadis membuka paper bag yang ia bawa kemudian meraih tangan kanan heeseung. gadis memasangkan sebuah arloji ke pergelangan tangan heeseung.

"bagus gak? aku suka banget liat kamu pake arloji hehee."

"bagus, makasih ya dis." jawab heeseung singkat.

gadis mendekatkan wajahnya ke heeseung untuk menciumnya, namun sayang heeseung memalingkan wajahnya.

"dis, udah malem besok sekolah. tidur gih." heeseung beranjak dari kursinya kemudian langsung merebahkan diri ke kasur.

"hee? aku ada salah apa?" tanya gadis pelan.

"hah? kenapa?"

"kamu beda deh, kok ngehindarin aku? ga biasanya kamu kayak gini. perasaan tadi sore di chat masih manis."

"maaf dis, hari ini aku capek banget mau istirahat, kamu juga ya?"

"hee ada apa?" gadis mendekat ke heeseung.

"ga ada dis, aku cuman capek-"

"bohong!"

"dis please keluar dari kamar aku sekarang, aku beneran.. capek." heeseung menghela nafasnya kasar.

pupil mata gadis bergetar dan meloloskan air matanya. gadis beneran bingung kenapa heeseung tiba-tiba bersikap dingin ke dia. ga mau berdebat lagi, gadis pun langsung pergi meninggalkan heeseung.

heeseung memejamkan matanya frustasi. pikirannya beneran kacau setelah mengetahui isi jurnal tersebut. ia masih ga bisa terima dengan fakta bahwa papahnya pernah menghamili mamahnya gadis saat kuliah. dan merujuk ke tulisan-tulisan tersebut...





heeseung sama gadis satu rahim?

heeseung semakin penasaran sebenernya keluarga dia itu kayak apa, karena emang ga jelas banget. dia bener-bener frustasi sekarang.

"tuhan, kenapa gue dikasih kehidupan yang kejam?"

pagi hari, mereka berempat sarapan bersama. atmosfer antara heeseung dan gadis sangat berbeda. heeseung sama sekali ga membuka percakapan sama gadis, melihat ke gadis pun engga sama sekali. heeseung lagi merenungi perlakuan dosa-dosanya ke gadis, kalau benar dia adik kandungnya.

"dis, kamu jadinya masuk univ C gapapa? nanti papah bantuin. gampang banget." papah membuka suara.

"oh?i-iya pah. gadis ga masalah kok kuliah dimana." jawab gadis.

"heeseung tuh, gamau kamu jauh-jauh katanya."

"pah..." heeseung mendecih.

gadis hanya bisa tersenyum kikuk, kemudian melihat ke arah heeseung. beneran aneh banget heeseung. setelah selesai sarapan, mereka berdua langsung berangkat sekolah. ga ada lagi heeseung yang masangin seatbeltnya, ga ada lagi heeseung yang ngecup gadis di mobil, ga ada lagi heeseung yang selalu ngegenggam tangan gadis meskipun lagi nyetir.

unexpected sin ; lee heeseungWhere stories live. Discover now