43

8.2K 508 424
                                    

gadis menghubungi heeseung untuk kesekian kalinya namun tidak ada jawaban. mamah menyuruh gadis untuk menghubungi heeseung. awalnya, mamah hendak mengajak heeseung untuk makan malam bersama dalam rangka perayaan ulang tahun pernikahan papah dan mamah. namun, telpon dari mamah pun tidak di jawab oleh heeseung.

"masih marah sama gue kali ya.." gumam gadis.

gadis pun berjalan keluar area kampus dan seketika matanya membulat ketika melihat heeseung sedang berjalan masuk ke area kampusnya. penampilan heeseung tampak berbeda, ia keliatan lesu dan matanya sembap.

"heeseung! di telpon kok ga diangkat mulu?" tanya gadis sambil berjalan cepat ke heeseung.

"hee? kamu kenapa?" lanjut gadis dengan khawatir ketika melihat heeseung dari dekat.

heeseung ga menjawab dan langsung memeluk gadis.

"hee?"

"dis maafin aku..." isak heeseung.

"hee, ayo duduk dulu."

gadis melepas sejenak pelukannya dan langsung menggandeng heeseung. gadis membawa heeseung duduk di bangku taman kampusnya. heeseung pun memejamkan matanya frustasi sembari memijat dahinya pelan. gadis udah yakin pasti heeseung ngalamin hal yang berat lagi.

"dis aku ga masalah kalau kamu ga peduli lagi sama aku, tapi.. maafin aku dis.. aku ngerasa bersalah banget..." ujar heeseung dengan lirih.

"engga hee, gak bener! aku ga pernah kayak gitu..."

"laura ngasih obat perangsang di minuman aku, dan kita hampir ngelakuin itu... dis aku beneran dibutain nafsu gara-gara obat.. otak aku udah nolak banget buat ngelakuin.. tapi-"

"hee!"

gadis langsung memeluk heeseung. gadis ga marah sama sekali denger pernyataan dari heeseung, justru dia malah marah banget sama laura. itu cewek emang gila kayaknya. gadis beneran ngerasa iba banget karena heeseung baru aja ngalamin hal yang berat, kini di tambah lagi masalahnya sama laura.

"dis maaf, kesannya aku lemah banget disini..."

"engga kok, hee! emang laura yang brengsek.."

gadis masih memeluk heeseung dan sesekali mengecup ceruk leher heeseung guna memberi ketenangan untuk heeseung.

"maaf ya dis, aku dateng kesini tiba-tiba, nangis. aku cowok tapi kesannya malah yang paling lemah-" heeseung melepas pelukannya kemudian beralih menatap kedepan sambil menghapus air matanya.

"kamu ga lemah sama sekali hee, justru kamu itu cowok yang paling kuat yang pernah aku kenal.." gadis memeluk heeseung lagi dari samping dan kepalanya di sandarkan ke bahu heeseung.

gadis pengen banget meluk heeseung yang lama. tangannya pun setia mengelus punggung heeseung. rasa kesalnya sama heeseung karena kemarin itu hilang seketika.

"oiya, kamu ada apa nelpon? maaf tadi di jalan.." tanya heeseung langsung.

"oh, hariini ulang taun pernikahan mamah sama papah. nanti malem ada acara makan-makan gitu, kamu harus dateng."

"dimana?"

"di fine dining restaurant lagi katanya..."

"oh, yang dulu? waktu kita..."

"iya waktu kita ketemu tiba-tiba banget. dan bertakdir jadi kaka adik tiri."

keduanya tertawa mengingat masa itu.

"dis, kamu pernah nyangka ga sih alur hidup kita malah kayak gini?" tanya heeseung random.

"mana nyangka lah hee. kita juga salah, mikir yang indah-indahnya doang. ga pernah mikir sampai worst casenya." jawab gadis dan diangguk setuju oleh heeseung.

unexpected sin ; lee heeseungOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz