52

5.5K 473 190
                                    

gadis tengah duduk di sofa sambil menghadap jendela. lututnya di tekuk dan di peluk, benaknya penat karena penuh dengan heeseung yang kini tidak lagi tinggal di rumah. yap, semenjak pertengkaran beberapa hari lalu mereka berdua saling diam, bahkan tidak ada tegur sapa sedikitpun yang terlontar dari keduanya, sampai akhirnya heeseung memutuskan untuk pindah ke apartemennya lagi.

tujuannya sih biar dia bisa lebih jernih lagi berpikir sehingga tidak akan salah dalam mengambil keputusannya kelak. bagaimana pun, pertimbangan soal S2 dan gadis adalah prioritas hidup heeseung. mamah yang mengetahui kejanggalan dari keduanya memilih untuk tidak ikut campur. kan mereka sudah dewasa, harus bisa nyari sendiri jalan keluar dan menyelesaikan masalahnya.

"ngelamun terus, sini makan salad buahnya."

kalimat dari mamah membuyarkan lamunan gadis.

"kenapa sih sama heeseung? berantem terus?"

"heeseung nya yang egois mah!" jawab gadis sambil cemberut.

"hm, coba deh kalian kan udah dewasa bukan anak sekolahan lagi. kalau ada masalah diselesein baik-baik. jangan saling emosi, apalagi pada gamau kalah. ga akan selesai kayak gitu caranya." nasihat mamah.

"ya heeseung nya yang engga bisa diajak ngomong baik-baik, mah!"

mamah hanya menghela nafas dan membiarkan gadis yang daritadi mengelak tidak mau disalahkan juga.

"jangan marahan kelamaan gitu ah, ga baik dis."

jake is calling....

"dis, dimana?"

"dirumah, kenapa jake?"

"ke starbek traffic sini, ada yang mau gue omongin. penting."

tanpa pikir panjang, gadis pun langsung bergegas kesana menggunakan taksi karena dirinya ga bisa mengendarai kendaraan apapun. maklum sudah princess sejak lahir.

"gadis!" panggil jake sambil melambaikan tangan.

mata gadis yang tadi mencari keberadaan jake pun langsung menangkap sosok jake karena rambut pirangnya yang mencolok. segera gadis menghampiri jake dan duduk di depannya.

"hai, jake?! kenapa?"

"jadi, gue bakal balik ke australia. ada urusan yang urgent banget soal keluarga gue, dan mau gamau gue harus nyusul kesana."

kalimat tersebut langsung membuat gadis sedih. ia merasa semua orang terdekatnya akan meninggalkan dirinya.

"yah jake..." ga bohong, gadis pengen nangis.

"lo jangan nangis dong! gue jadi ga tega ninggalin lo." sewot jake. padahal dalam hatinya sudah menangis.

"tapi lo bakal balik kesini kan? atau lama disana?"

"gue balik dis. gue menetap lagi disana."

gadis langsung cemberut dan membuat jake sedikit gemas meskipun dia sedang merasakan sedih juga. tangannya pun beralih mengusap puncak kepala gadis.

"lo baik-baik disini ya. jangan galau, jangan nangis mulu."

"huhu, jake! jahat banget sih lo ninggalin gue..."

jake cuman terkekeh kemudian mukanya kembali serius.

"dis, dengerin. gue bakal ngomong ini sekali seumur hidup dan jangan bikin gue ngulangin kalimatnya, jadi dengerin baik-baik." ucap jake.

gadis pun langsung menyisipkan rambutnya ke belakang telinga dan siap mendengarkan jake dengan seksama.

"gue tau ga akan pernah bisa ngungkapin perasaan gue selama ini ke lo, jadi gue ungkapin semuanya sekarang. gue udah suka sama lo sejak awal masuk kampus. waktu lo bantuin gue cari kelas. makin hari, sikap baik lo itu bikin gue makin suka sama lo, bahkan gue udah di fase sayang banget sama lo dis."

unexpected sin ; lee heeseungWhere stories live. Discover now