9

11.7K 781 155
                                    

heeseung memencet hidung gadis selama 15 menit dan menyuruh gadis untuk nafas melalui mulut. selepas itu, heeseung langsung mengambil kasa untuk menyumbat rongga hidung gadis agar pendarahan cepat berhenti. heeseung masih berdiri di depan gadis yang sedang duduk di pinggiran kasur. rautnya sangat khawatir.

"makasih hee.." ucap gadis lirih.

"kamu diapain sama risa? bilang sama aku. biar pulang sekolah nanti aku hajar." desak heeseung.

"apaan sih hee, gapapa kok. masa kamu mau ngehajar cewek?"

"emang dia cewek?"

gadis terkekeh mendengar jawaban heeseung, dan cowok itu mendengus pelan.

"dis aku serius."

"aku juga serius hee."

"kamu diapain? cepet jawab." desak heeseung lagi.

gadis tak mau memberi jawaban dan hanya tersenyum dan mengecup bibir heeseung sekilas. dia melakukannya karena gemes sendiri liat kelakuan heeseung. kemudian gadis langsung menunduk karena tersipu.

yeeeu lu yang nyosor lu yang malu dis.

"dis kamu punya aku. kamu terluka kayak gini udah jadi tanggung jawab aku. kamu disakitin siapa aja selain risa? cepet jawab."

gadis langsung menarik heeseung ke pelukannya dan memeluk dengan erat. sudah lama sekali rasanya gadis ingin melakukan ini. suasana hatinya seketika langsung membaik hanya dengan melihat heeseung.

"aku sayang banget sama kamu." ucap gadis yang masih belum melepaskan pelukannya.

heeseung membalas pelukannya tak kalah erat dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher gadis sambil menikmai aroma gadis yang merupakan favoritnya.

"dis tolong terbuka sama aku. jujur aku beneran sedih liat kamu kayak gini."

gadis hanya mengelus punggung heeseung. belum sempat menjawab pernyataan heeseung, terdengar suara nina memasuki uks sambil ngoceh marah-marah.

"sakit jiwa si risa benci banget gue! fukkk!" caci nina diiringi tawa dari jay dan sunghoon.

segera gadis melepaskan pelukannya ketika mendengar derap langkah mendekati biliknya. dan benar saja, nina, jay dan sunghoon datang ke biliknya.

"disss!! maafin gue lo jadi mimisan gitu!" ucap nina.

"ngapain lo yang minta maaf? itu tangan lo luka kena cakar, obatin dulu." gadis hendak turun dari kasur namun semua orang disitu langsung menahan gadis dan menyuruhnya untuk tetap diam.

soalnya darahnya masih belum berenti total, kain kasanya aja masih merah banget. segera heeseung menggantinya lagi dengan yang baru dan steril.

"lo istirahat, biar gue yang obatin temen lo." ujar jay dan langsung menarik lengan nina keluar dari bilik. kiww kiww.

gadis hanya mengangguk. setelah heeseung mengganti kasanya yang baru kemudian cowok itu duduk di samping gadis dan merangkulnya. baru aja mau nyium gadis, heeseung melirik ke serong kanannya.

"lo ngapain masih disini?" tanya heeseung kepada sunghoon yang lagi ngebug.

"lah gue bingung mau ikut siapa. pada sibuk masing-masing." jawab sunghoon polos.

gadis langsung terkekeh melihat sunghoon. image cowok itu tuh beneran dingin banget, dan irit banget kalau ngomong. tapi, liat kelakuannya ini bikin gadis yakin kalau sikapnya sunghoon bertolak belakang sama imagenya.

"husshh sana balik kelas aja, atau sama jay. gue mau berduaan sama gadis." usir heeseung.

sunghoon mendengus kemudian keluar dari bilik. dan entah kemana. soalnya kedengeran jay nanya ke sunghoon dia mau pergi kemana.

unexpected sin ; lee heeseungWhere stories live. Discover now