39

7.9K 504 311
                                    

gadis sampai di rumah laura bersama mamah dan papah. malam ini mereka menghadiri acara ulang tahun laura. emang tiap taun laura rutin ngerayainnya. gadis sedikit kaget karena kirain bakal acara biasa, ternyata acaranya cukup besar dan ramai. dan acara tersebut pun di adakan di taman belakang rumah laura yang super luas.

banyak kerabat datang dan juga teman-teman laura yang dari australia. gadis udah males banget dan dia ada niatan buat pulang lebih dahulu.

gadis melihat heeseung sudah berada disana duluan, dan dia sedang berdiri sambil menatap gadis dengan terpana. segera, heeseung pun menghampiri gadis.

"acaranya bakal bosenin pasti." bisik heeseung.

"aku ga suka banget tempat ramai.." balas gadis.

"mau ke dalem aja gak?"

"h-hah?"

"heeseung! dicariin!" panggil papah tiba-tiba.

"kenapa pah?"

"ayok sini ke depan. gadis juga ayo. jangan jauh-jauh."

mereka berdua pun nurut dan mengikuti papah yang berjalan menuju ke depan. lebih dekat dengan panggung kecil yang mungkin ini tempat laura nanti buat selebrasi.

"heeseung.." sapa laura dan langsung melingkarkan lengannya di lengan heeseung.

heeseung udah risih banget dan pengen ngelepas tapi disana ada banyak orang, belum lagi ada papah di dekatnya. kemudian tante nila pun datang dan mendekat ke arah mereka.

"heeseung, laura? nanti siap ngumuminnya kan?" tanya tante nila dan membuat heeseung bingung.

"soal apa yah?" tanya heeseung.

"loh, laura belum kasih tau? ngumumin pernikahan kalian awal tahun nanti."

heeseung langsung melotot mendengarnya, belum lagi gadis yang menyembunyikan keterkejutannya. tapi, rasa sakit hatinya lebih mendominasi.

"kenapa tiba-tiba ya? heeseung ga dapet info apapun?" heeseung menoleh ke papahnya.

"itu udah keputusan laura. papah setuju aja." jawab papah sambil mengedikan bahunya.

heeseung pengen banget menyumpah serapah semua orang disitu. heeseung masih menahan emosinya.

"ini kenapa ya main ambil keputusan aja? mana ada persetujuan cuman dari satu pihak? laura juga ga bilang apa-apa-"

"iya hee, aku niatnya mau kasih tau kamu tadi, tapi kamu gatau kemana."

heeseung mendengus frustasi. dia beneran marah banget.

"emang ngasih tau pas di apart ga bisa?!"

"heeseung, ayo ikut papah bentar." potong papah.

papah pun berjalan menjauh dari kerumunan. dengan malas heeseung mengikuti papahnya, sampai akhirnya mereka berada di area yang sepi.

"heeseung, kamu nurut aja ya?"

"pah, aku tuh udah kayak boneka di keluarga ini ya? seakan hidup aku di kontrol semua sama kalian. apa heeseung pernah ngelakuin hal sesuka heeseung?"

"heeseung, dengerin papah. penyakit laura udah makin parah. kemarin terakhir check up, kondisinya melemah. dan batinnya tertekan. laura butuh support dari kamu-"

"maaf pah tapi heeseung ga peduli. emang selama ini ada yang peduliin perasaan heeseung?"

"...selain gadis." lanjut heeseung sambil memalingkan wajahnya.

"hee, jangan bikin papah tampar kamu lagi-"

"tampar aja lah."

papah pun memijat pelipisnya. papah juga bingung harus gimana lagi membujuk heeseung buat nikahin laura. ada alasan tersembunyi yang bikin papah memaksanya, tapi papah belum bisa bilang.

unexpected sin ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang