29*

10K 427 34
                                    

flashback on🤡😛

⚠️harsh word 🔞⚠️

"nnghhh...ahh..ahh...fuck me harder..."

"yes, my naughty girl..ahh..ahhh.."

"heh bloon! kecilin volumenya!" heeseung melempar bantal ke arah jay dan sunghoon yang masih memelototi layar tv di kamar heeseung.

"aduh! bukannya kamar lo kedap suara? lagian ini rumah segede stadion, mana ada tetangga denger!" protes jay dan tetap mengecilkan volume meskipun cuman diturunkan 2.

sepulang sekolah, jay dan sunghoon main ke rumah heeseung. awalnya mereka mau main game bareng karena heeseung bilang baru dibeliin play station terbaru sama papahnya, tapi takdir berkata lain. pas heeseung lagi nyiapin play stationnya, sunghoon buka-buka twitdernya yang isinya akun tidak senonoh semua. kemudian sunghoon ngide buat nonton film porno bareng-bareng dan disetujui langsung oleh jay.

heeseung udah ngambek banget karena dia juga pengen main ps, tapi karena kalah suara, akhirnya heeseung ngalah dan membiarkan tv nya diambil alih untuk dipakai menonton film porno. heeseung ga tertarik sama sekali.

sepanjang menonton film, heeseung cuman rebahan di kasur sambil ngescroll instagrem. tangannya pun bererak ngestalk gadis. cewek yang tempo hari nabrak dia dan menjatuhkan surat beraroma warm vanilla tersebut. dan uniknya lagi surat itu ternyata dituliskan untuk dirinya.

"buset, mulus bener punya tuh cewek." ujar sunghoon yang masih melotot.

"eh punya si itu juga mulus anjir, kemaren gue make." jawab jay yang masih melotot juga.

"hah sumpah?!! ih bangsat banget kemarin gue ajak kagak mau! kok malah mau sama lo sih? disewa ya sama lo?!"

"sembarangan! makanya ganteng dong, biar dia mau sama lu."

rasanya heeseung berdosa banget ngedenger percakapan kedua temannya ini yang ga jauh dari hubungan sex. jujur, di lingkup ini cuman heeseung yang belum pernah sama sekali ngelakuin hal itu. kadang heeseung juga penasaran, namanya juga cowok. tapi, heeseung gamau ambil langkah buat berhubungan sama siapapun kayak jay dan sunghoon.

jay ataupun sunghoon juga udah sering nawarin deretan cewek-cewek super cantik di sekolahnya yang bisa diajak berhubungan badan, tapi heeseung menolak.

"shit, gue udah ga tahan. hee! mau toilet bentar!!" sunghoon langsung meraih tisu dan lari ke toilet yang berada di kamar heeseung kemudian menyalakan shower untuk meredam suatu suara laknat di dalam sana.

"lemah banget tu burung." ledek jay sambil duduk bersila kemudian melihat ke arah heeseung yang sedang menatapnya juga dengan pandangan keki.

"kenapa lu? sange?" tanya jay.

"tolol." heeseung memutar bola matanya malas kemudian lanjut mainin hpnya.

"hee serius deh, lu gamau apa cari cewek? apa jangan-jangan lu belok?"

"jay mulut lo makin ga ada akhlak gue denger-denger." heeseung menendang paha jay dan yang ditendang cuman terkekeh.

"jay, lo tau gadis ga?" tanya heeseung tiba-tiba.

"gadis? lu nanya orang atau nanya arti kata gadis?" tanya jay dengan polos.

"hah, berarti gatau." decih heeseung.

"apaan? gadis nama orang? engga tau gue. kali aja sunghoon tau?"

gak lama sunghoon keluar dari toilet dengan wajahnya yang lega dan tersenyum lebar. ia pun ikut duduk di atas kasur. dan ikut dalam pembicaraan mereka berdua.

"apa kenapa? kayaknya nama gue disebut tadi?" tanya sunghoon penasaran.

"lu pernah tau ada yang namanya gadis disekolah?" tanya jay.

sunghoon menaikan alisnya dan rautnya terlihat berpikir.

"gadis? yang temen kelasnya jungwon bukan?"

"jungwon kapten futsal? anak 11-D berarti?" jay mengedikan bahunya.

"kenapa emang? mau di ewe sama lo jay-asu!"

sunghoon langsung ditoyor jay sedangkan heeseung yang daritadi diam langsung tertawa pasrah. pasrah karena udah capek liat kelakuan dua temennya.

"mau di ewe sama heeseung kayaknya-"

"si anjing! kagak lah, emangnya gue sangean kayak lo pada apa?!" sewot heeseung.

"tuh sunghoon kayaknya tau? heeseung minta dikenalin." jay mulai asbun.

"oh lo naksir ama gadis?" tanya sunghoon.

"lo kenal dia?" tanya heeseung balik.

"engga sih, gue cuman tau. waktu gue skatingan di mall mana ya lupa, brand baju nyokapnya dia tuh jadi sponsor gitu kalau ga salah. terus gue juga make baju desainnya nyokap dia. terus ada si gadis itu, soalnya disono dia masih pake seragam sama ada name tagnya. jadi, gue tau aja." jawab sunghoon dan heeseung cuman manggut-manggut.

"pepet aja hee, udah saatnya lo melepas masa perjaka lo-"

"heh! masa lajang aja dulu, masa langsung gas ae si heeseung." jay memotong kalimat dari sunghoon.

"cakep kok gue inget, badannya juga mantep-"

"heh!" heeseung mulai melotot dan sunghoon mengatupkan mulutnya sambil cekikikan.

ketika hari sudah mulai sore, jay dan sunghoon pun berpamitan pulang dan kini rumah heeseung sepi kembali. meskipun kedua temannya sering berulah, tetap saja heeseung merasa senang dan tidak terlalu kesepian. bisa dibilang jay maupun sunghoon agak jarang untuk berkunjung ke rumah heeseung. bahkan terkadang percakapan antara jay maupun sunghoon itu tidak masuk dengan heeseung.

heeseung rebahan di sofa sambil memainkan hpnya, ia melirik ke arah jam sudah menunjukan pukul 11 malam dan papahnya belum kunjung pulang. akhir-akhir ini papahnya memang sering pulang larut, bahkan tidak pulang seharian. ketika ditanya kemana, papah hanya menjawab sibuk karena urusan kerja.

hari ini adalah ulang tahun heeseung dan ia sangat ingin merayakannya. gapapa meskipun hanya berdua dengan papahnya. ataupun bertiga dengan jay dan sunghoon. heeseung merasa ulang tahunnya tidak pernah spesial. dia mendapat banyak hadiah, dan ucapan dari teman-teman sekolahnya.

tapi heeseung tidak pernah mendapatkan ucapan yang tulus dari papahnya. beliau hanya mengucapkan seadanya kemudian menanyai heeseung mau dibeliin apa atau di transfer berapa, namun bagi heeseung itu bukan hal yang spesial untuk hari ulang tahunnya.

yang heeseung tau ia lahir pada 15 oktober tepat pukul 11.59 malam, makanya heeseung selalu merayakannya di last minutes. biar beda aja katanya.

heeseung berjalan menuju dapur kemudian mengambil cake dari kulkas yang ia beli sendiri sepulang sekolah. kemudian heeseung meletakannya di atas meja. ia segera memasang lilin dan menyalakannya. sebelum meniup lilin, ia merapalkan dulu harapan-harapannya.

tidak muluk-muluk, ia hanya ingin di usianya ini heeseung dapat berbahagia, tidak merasa sendirian lagi dan tidak perlu melewati lagi masalah yang berat seperti sebelumnya.

"amin. selamat ulang tahun, heeseung."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
unexpected sin ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang