36

8.4K 555 217
                                    

"sayang, minggu depan aku kontrol lagi. kira-kira kamu bisa anter ga?" tanya laura.

"bisa, kalau ga sibuk." jawab heeseung dan masih fokus ngurusin tugas kuliahnya.

laura pun melingkarkan lengannya di leher heeseung kemudian kepalanya bersandar di bahu heeseung.

"ra, aku lagi ngerjain tugas. kamu istirahat aja."

"hee? kamu se gak suka itu sama aku kah?" tanya laura dengan sedih.

heeseung membuang nafasnya pelan kemudian melepaskan lingkaran lengan laura di lehernya.

"kamu tau jawabannya kok."

"heeseung, kamu ga pernah nyentuh aku. jangankan nyentuh, ngeliat aku aja kayaknya kamu kayak ga sudi. hee, aku udah minta maaf dan menyesali semua perbuatanku dulu-"

"ga ada hubungannya ra, aku emang ga punya perasaan sama kamu dari awal. dari awal kita kenal."

laura terdiam dan menahan tangisnya. ternyata bener, cuman laura yang menyimpan perasaannya sendiri. karena heeseung udah hilang mood ngerjain tugas, ia pun beranjak mengambil jaket dan kunci mobilnya.

"mau kemana kamu?" tanya laura.

"kerumah jay." jawab heeseung.

"aku ikut."

"udah malem, kamu istirahat aja."

laura masih memanggil heeseung namun ia langsung berlalu. sebenernya alasan aja dia mau kerumah jay. padahal heeseung pengen keluar apartemen aja. nyari angin. pikirannya penat banget. dan kalau boleh jujur, heeseung sebenernya lagi stress banget. ya, stress urusan kuliah yang padat banget, urusan kerjaan yang sibuk banget, dan tentu soal gadis yang punya jake di sampingnya.

heeseung melajukan mobilnya dan akhirnya sampai ke tujuan. dia pergi ke lounge and bar. kalau udah kelewat stress, heeseung emang khilaf bakal minum. dulu, kalau dia stress sih tinggal liat gadis aja, langsung baik moodnya. sekarang, heeseung punya siapa sih?

"punya diva vodka?" tanya heeseung yang langsung duduk di bar chair.

"yaa of course." jawab bartender tersebut.

"one shot please."

"sure! wait a moment."

bartender tersebut langsung bergerak dengan gesit menuangkan diva vodka ke gelas old-fashioned di depan heeseung. segera, heeseung langsung meneguknya.

"gue butuh 10 shot lagi kayaknya." ucap heeseung dan membuat bartender tersebut membulatkan matanya.

"you must be so young and rich but stress, right?" tanya bartender tersebut sambil menuangkan kembali vodkanya.

heeseung tidak menjawab dan langsung meneguk vodka tersebut sampai habis.

"lo bisa cerita disini. banyak yang lagi stress sambil minum vodka." tawar bartender tersebut.

"gue benci banget dilahirin dengan keadaan kayak gini.." heeseung memijat pelipisnya.

"keadaan kayak gimana?"

"complicated." heeseung menuangkan sendiri vodkanya.

baru sekitar 5 shot, kepalanya udah pening. heeseung pengen berhenti karena dia harus nyetir. kan bahaya.

"tentang keluarga? atau cinta?"

heeseung melirik sejenak ke name tag bartender tersebut.

"riki, lo pernah di ambang kedilemaan ga? harus nurut papah lo yang super egois, atau nekat milih pacar lo yang notabennya adik lo sendiri?"

unexpected sin ; lee heeseungOn viuen les histories. Descobreix ara