Rival 37

17.9K 1.6K 65
                                    

"Ada apa, Mark?" tanya Jaehyun.

Di malam ini Mark meminta untuk keluarganya berkumpul, ada sesuatu yang ingin Mark bicarakan.

"Mark ingin menikahi Haechan dad," tegas Mark tanpa gentar sekalipun.

"Menikah? Mark, pertun..."

"Haechan hamil anak Mark, dad."

"H-hamil? Bagaimana bisa, Mark?"

Mark menghembuskan nafasnya pelan untuk mengumpulkan keberanian nya.

"Mark, melakukan itu ke Haechan. Sudah sangat lama, dan sekarang Haechan hamil."

Jaehyun menatap amat datar ke Mark dan Taeyong menatap Mark penuh kekecewaan, adik-adiknya hanya diam tidak ikut berbicara.

"Berapa usianya?" tanya Taeyong.

"1 bulan."

"Oh, astaga." Taeyong menutup mulutnya. Jadi selama ini ia sudah memiliki cucu, walaupun masih di dalam perut.

"Daddy tidak pernah mengajarkan mu seperti itu, Mark!"

"Maaf dad. Mark waktu itu benar-benar terbawa emosi karna cemburu melihat Haechan bersama laki-laki lain. Mark juga benar-benar putus asa saat Haechan membatalkan pertunangan nya, padahal itu satu-satunya supaya Haechan menjadi milik, Mark."

Jaehyun mengusap wajahnya kasar lalu berdiri dan menyuruh Mark berdiri.

"Berdiri kamu. Daddy mau beri hukuman untuk pria brengsek yang sayangnya anak daddy!"

"Sayang, kamu tenang dulu. Masalah ini bisa kita bicarakan baik-baik, oke?" bisa gawat kalau Jaehyun marah, sangat menyeramkan. Sesalah apapun anaknya, Taeyong tetap tidak tega kalau anaknya akan di beri hukuman.

"Tidak! Dia pantas aku beri hukuman, Taeyong!" Jaehyun menarik lengan Mark kuat, "berdiri kamu!"

Mark berdiri. Ia rela di beri hukuman berat oleh daddy nya, karna ia pantas mendapatkan nya.

Jaehyun menarik Mark agar tidak dekat dengan sofa. Bahaya, bisa-bisa anaknya yang lain ikut kena.

Hukuman yang Jaehyun maksud itu adalah pukulan bertubi-tubi di berikan untuk Mark.

Bugh.

Jaehyun meninju pipi kanan Mark sampai membiru.

Bugh.

Kedua, Jaehyun meninju di pipi kiri Mark.

Bugh.

Tinjuan ketiga di rahang Mark. Rasanya sungguh sakit, pukulan yang Jaehyun berikan tidak main-main.

Dan seterusnya Jaehyun memukul tubuh Mark sampai akhir nya menendang kaki Mark yang sudah tergeletak di lantai tidak berdaya.

Jaehyun tidak pandang bulu kalau sudah marah, tidak peduli itu anaknya juga.

"Bangun, Mark! Hanya segitu kamu sudah tidak kuat, menghamili Haechan saja kamu berani!"

Uhuk.
Uhuk.

"Maaf, dad. Mark benar-benar menyesal." Mark memuntahkan darah dari mulutnya.

Taeyong sudah tidak bisa menaha dirinya lagi, segera ia berjalan ke Mark dan membantu membangunkan nya.

"Jangan keterlaluan kamu, Jaehyun! Sesalah apapun dia melakukan nya, tetap saja dia darah daging kamu sendiri."

Mata Jaehyun tampak memerah, sedangkan Taeyong sudah menangis dari awal Jaehyun beri pukulan ke Mark.

Rival [Markhyuck] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang