Rival 42

22K 1.6K 145
                                    

Bias cahaya masuk dari gorden jendela yang terbuka sedikit. Haechan mengerjap menyesuaikan cahaya masuk ke lensa matanya.

"Eungh.. Pengen bubur," ucap Haechan seraya noleh ke samping dimana Mark masih tertidur pulas dengan posisi tengkurap yang bertelanjang dada.

 Pengen bubur," ucap Haechan seraya noleh ke samping dimana Mark masih tertidur pulas dengan posisi tengkurap yang bertelanjang dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sewaktu mau tidur Mark membuka bajunya, sebab merasa gerah semalam. Ac padahal di nyalakan, tapi entah kenapa malam itu terasa panas, di tambah hasrat Mark yang belum hilang sepenuhnya.

Haechan melihat punggung lebar dan kokoh Mark seketika langsung menutup matanya pakai tangan.

"Mata gue, ternodai." Haechan bersikap lebay, seolah-olah habis melihat Mark telanjang dan memamerkan kebanggaan nya.

Haechan ambil bantal dan melemparnya ke punggung Mark cukup kencang.

"Bagun, woi!" Mark hanya bergumam pelan.

"MARK BANGUN!!" Haechan teriak di telinga Mark, tidak peduli suaranya yang sangat melengking itu bisa buat Mark tuli.

Mark otomatis bangun karna suara melengking Haechan di telinga nya. Mark terduduk dan melihat kesana kemari, ia linglung.

"Kenapa? Ada apa?" Mark sangat panik, Haechan jadi ingin tertawa tapi di tahan.

"Ck, bangun ih! Beliin gue bubur ayam, buru!" Haechan beranjak pergi dan masuk ke dalam kamar mandi ingin mencuci muka dan gosok gigi. Mandi? Ah, nanti saja siang, sekarang masih dingin.

Nyawa Mark perlahan sudah kekumpul semua, lalu Mark bangun mau merapikan tempat tidur.

Kenapa Haechan tidak marah atau nolak saat tidur bersama Mark? Jawaban nya, karna Haechan malas berdebat dan ia juga yakin Mark tidak akan melakukan sesuatu. Kalau itu sampai terjadi bersiap saja kebanggaan nya ia remas kencang sampai hancur. HAHAHA.

"Ada lagi yang kamu mau?" tanya Mark berdiri di depan pintu kamar mandi, ia sudah selesai merapikan tempat tidur.

"Ga ada. Bubur jangan pakai kacang!" Haechan kurang suka bubur pakai kacang.

"Baik, tunggu saya belikan dulu. Kamu hati-hati di dalam, disana licin."

"Iya bawel, udah sana pergi." Mark ambil baju dan memakainya, lalu berlalu pergi keluar untuk membeli keinginan si bayi.

Iya, itu ngidam nya Haechan. Bersyukurlah Mark karna ngidam Haechan tidak aneh-aneh.

Mark pergi dan Haechan keluar dari kamar mandi dengan sisa-sisa air di wajahnya yang menetes.

Haechan berjalan ke lemari, ia masih memakai baju semalam yang tidak enak di pakainya. Haechan membuka lemari dan di sana semua pakaian nya sudah tersimpan rapi.

Haechan ambil pakaian nya asal, yang penting ia bisa lepas dari baju panjang dan celana jeans panjang, membuat panas saja. Tapi semalam ia bisa nyenyak tertidur dalam pakaian seperti ini.

Rival [Markhyuck] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang