Rival 15

18.6K 1.9K 79
                                    

Minggu, di kediaman Jung.

"Ayo-ayo babunya mommy, waktunya bangun dan beres-beres rumah," Taeyong menggedor pintu dari kamar Mark sampai si bungsu Beomgyu. Kamar mereka memang bersebelahan.

Pintu di buka bersamaan. Ada yang sudah segar, ada yang masih mengantuk, ada yang garuk-garuk perut. Tentunya yang sudah segar pasti si sulung dan si bungsu.

"Mom, aku pengen bantuin masak buat sarapan," ajak Beomgyu.

Lantas Jeno membuka kedua matanya lebar-lebar saat dengar ucapan adiknya.

"Ngga ada. Mendingan kamu bantuin cuci mobil bareng dad aja sana." Jeno tidak mau perutnya sakit lagi gara-gara memakan masakan aneh adiknya.

Beomgyu mengerucutkan bibirnya ke depan, lalu menatap Taeyong dengan tatapan puppy eyesnya.

"Boleh kan, mom?"

Taeyong tidak sanggup di hadapkan wajah menggemaskan Beomgyu. Jadi Taeyong angguk membolehkan.

Beomgyu bersorak senang dan memeletkan lidahnya ke Jeno.

Jeno memutar bola matanya dan memilih masuk kembali tapi di tahan Taeyong.

"Eh, mau masuk lagi? Ga bisa, bantuin dad cuci mobil sana."

"Iya Jeno juga tau. Sekarang mau cuci muka dulu." Taeyong angguk dan mengusir Jeno.

"Mark, kamu sapu setiap ruangan ya dan Sungchan siram tanaman di depan rumah." Sudah kebiasan di keluarga Jung saat memasuki hari libur, mereka akan bersama-sama membereskan rumah. Taeyong sengaja tidak menyewa pembantu karna ia ingin menjadi seorang istri yang baik dalam segala hal. Apalagi dalam urusan ranjang.

Ups.

Tidak terasa minggu datang lagi dan besok Mark sudah mulai ujian untuk ke lulusan nya nanti. Itu artinya, murid kelas 10 sampai 11 di liburkan sampai ujian itu selesai. Mark jadi sedih karna tidak bisa bertemu Haechan. Bahkan di hari-hari lalu setiap Mark akan berpapasan dengan Haechan tapi dia malah memutar balik. Lalu saat istirahat, Haechan jarang ada. Dan anehnya lagi sewaktu ada lomba pidato dan Mark di tunjuk untuk ikut walaupun posisinya tengah sibuk mempersiapkan ujian nanti. Tapi apa boleh buat, Mark di tunjuk wali kelasnya sendiri.

Mark sudah senang karna akan bertemu Haechan. Tapi saat sudah di sana; lombanya tidak di sekolahnya tapi di sekolah lain. Mark tidak menemukan Haechan. Baru kali ini Haechan tidak ikut lomba yang Mark ikuti juga. Mark tanya pada Jaemin dan Jaemin menjawab kalau Haechan sudah malas ikut lomba-lomba lagi.

Mark berpikir Haechan berubah seperti itu pasti karna Mark mengungkapkan perasaan nya dan mencium bibir Haechan. Tau begitu Mark tidak usah mengungkapkan nya.

"Bang, kenapa masih di sini? Ngelamun pula. Awas nanti mbak kunti lewat, kerasukan lo," kata Jeno pada Mark yang masih ada di ambang pintu tengah melamun. Lalu Mark sadar dan melongos pergi tidak balas ucapan Jeno.

"Si anjir, gue di kacangin. Tapi udah biasa deh." Mark kadang berbicara seperlunya pada adik-adiknya; kecuali kesayangan Jung, Beomgyu dan Taeyong. Ke Jaehyun juga seperti itu.

Semuanya mulai melakukan kegiatan masing-masing sampai jam sembilan baru mereka selesai.

"UDAH SELESAI SEMUA BELUM? KALAU UDAH AYO MAKAN," teriak Taeyong. Ia malas menghampiri satu persatu dari mereka.

Ayah dan anak berjalan bersama kearah ruang makan. Perut mereka jadi tambah lapar karna hidangan yang Taeyong masak sangat terlihat lezat.

 Perut mereka jadi tambah lapar karna hidangan yang Taeyong masak sangat terlihat lezat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Rival [Markhyuck] Where stories live. Discover now