Rival 28

17.1K 1.7K 213
                                    

Mark pagi ini tidak ada jadwal kuliah apapun; kosong. Ia menikmati masa libur nya dengan bersantai di sofa ditemani roti panggang dan teh manis.

Tv di depannya menayangkan seorang wanita yang sedang berbicara membawakan sebuah berita masa kini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tv di depannya menayangkan seorang wanita yang sedang berbicara membawakan sebuah berita masa kini. Dengan serius Mark mendengarkan dan mengamati semua gerak gerik wanita di layar tv itu. Namun, suara bel pintu mengalihkan keseriusan Mark.

Ia beranjak dari duduk dan berjalan ke pintu, lalu membuka knop pintunya.

"Oh?" di depan Mark ada kurir yang tersenyum manis dengan kotak berukuran sedang.

"Selamat pagi, dengan Mark Jung?" tanyanya.

Mark mengangguk. Ia berpikir kapan memesan sebuah paket? Lalu wajah adiknya; Jeno, muncul di kepalanya. Mark baru ingat ini baju dan sepatu yang diinginkan Jeno.

"Yah, ini saya sendiri. Paketnya ya pak? Tunggu sebentar saya ambil uang nya dulu." Kurir itu angguk dan Mark masuk kedalam lagi. Tidak lama juga Mark keluar dan menyerahkan beberapa lembar uang.

"Terima kasih." Kurir itu tersenyum kembali di balas anggukan Mark yang senyum kecil. Kurir pergi, Mark pun masuk dan menutupnya.

Mark duduk di sofa lagi setelah menaruh paketnya di sisi sofa lain. Mark mau menghubungi Jeno jika pesanan nya sudah datang, tapi mengingat ini sudah jam 8 pagi dan sekolah sudah mulai belajar, jadi Mark menundanya dulu sampai jam istirahat nanti.

Mark mengambil ponselnya dan melihat-lihat foto menggemaskan Haechan yang ia ambil dari media sosial.

Ini yang paling Mark suka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini yang paling Mark suka. Layar kunci nya saja pakai foto Haechan yang itu.

Mark senyum-senyum sendiri terus melihat semua foto Haechan yang ia ambil.

"Sudah Mark, kalau di teruskan kamu bisa gila nanti." Mark menaruh ponselnya, lalu berjalan ke dalam kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya.

Rival [Markhyuck] Where stories live. Discover now