Chapter 7

619 82 26
                                    

CHAPTER 7

SAPPHIRE’S P.O.V

Sudah tiga bulan Braxton left for Gold Coast.

Kami selalu juga ber-video call on weekends, kalau weekdays sama-sama sibuk kerja. Walaupun perbezaan masa cuma 2 jam, by the time saya habis kerja, pulang, mandi dan makan, Braxton sudah tidur.

Saya melangkah masuk ke dalam rumah. I looked at my wrist watch, 8pm. Memang masa weekdays saya sengaja kerja sampai malam sebab tiada juga orang yang menunggu saya di rumah kecuali Shandra lah.

Saya tidak minta Shandra tunggu saya habis kerja untuk pulang sama-sama, sebab scope kerja dia dan kerja saya tidak kesemuanya sama. So most of the time, masa-masa 5pm or 6pm, Shandra akan pulang sudah.

I walked to the kitchenette and poured myself a glass of water sambil scrolling on my handphone.

Saya buka Instagram.

And my fingertip clicked on Braxton’s IG profile.

Banyak gambar dia bekerja. He posted pictures of him drawing, pictures of him menatap laptop and drafting blueprints.

I sighed. Memang dia sibuk bah, itu yang buat dia sangat penat.

Then saya nampak gambar yang dia post membelakang sambil merangkul seseorang lelaki. Dubs jantung saya. Could it be…? No, couldn’t be. Tidakkan Braxton tidak cerita sama saya kan?

I looked back at the picture, pemandangan yang menampakkan Sydney Opera House. Saya tersenyum. Looks like the Australian air is good for you, Hubrax.

I washed the glass and walked to my room.

Shandra semestinya dalam bilik dia sebab saya terdengar sayup-sayup suara dia macam sedang bercakap sama seseorang. Surely she’s on the line.

I opened my room door, tapi sebelum saya melangkah masuk Shandra’s door swung open.

“Eh, Saph, lambat also you balik.” Shandra bilang.

“Banyak kerja tadi.” I smiled at her. “Siok oh you dapat bercalling sama Will kan?”

Shandra tersenyum manis.
“Ya, I mau minta cuti ni mau balik KK. Boleh, boss?”

“Boleh bah kalau kau, Shan.” Saya terkekeh. “Just let HR know.”

Buat apa saya mau menahan cuti Shandra kan? Walaupun bertumpukkan tu kerja, mana lagi mau buat site visit for the projects yang sedang membangun dan menyiapkan the designs for new projects, saya mesti consider juga Shandra yang mau balik melawat tunang dia.

At least I feel better. Walaupun saya tidak dapat jumpa Braxton, sekurang-kurangnya Shandra dapat jumpa Will.

“Let me know if you need advance, okay?” Saya bilang dengan lembut. Manalah tau Shandra needs extra money nanti di KK.

“Okay!” Shandra melompat riang.

***

So how long has it been?

9 months. And it has been a year saya dan Braxton in a long distance relationship. Like LDR yang the L very very long ni sebab dia di Australia.

My handphone rang.

HUBRAX CALLING.

Braxton sudah tukar to an Australian number. Saya tidakpun look at the number, saya terus save saja masa Braxton whatsapp saya with his new number dulu.

“Lovey.” Braxton sounded happy.

“Hubs.” Saya menyahut sambil tersenyum.

“Sorry, I tidak terus reply last night.” Braxton bilang.

Once Upon A Heartbreak Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt