Chapter 43

735 84 7
                                    

CHAPTER 43

BRAXTON’S P.O.V

Ivana! Berani dia masuk campur dalam hubungan saya dan Saph. Siap mengata saya jahanam dan Shandra jalang lagi tu!

Saya menatap Shandra yang tersungkur di lantai sambil menangis.

“Apa lagi kau mau menangis?” Eh, macam soalan yang sama macam Ivana tanya Shandra tadi kan? “Sudahlah, mari balik.”

Shandra masih tinggal di condo saya sebab dia merayu untuk tinggal beberapa hari sampai dia dapat menenangkan diri.

Saya memapah Shandra ke kereta kerana tubuh dia sangat lemas.

Bukan saja lemas, dia pengsan!

Damn! Terpaksa saya angkat dia masuk kereta dan membaringkan dia di kerusi belakang.

Hah, kalau saya tidak diam-diam mengekori Shandra masa dia naik taxi tadi, tidak tau apa akan jadi sama dia. Buduh punya perempuan.

Tapi ada juga secebis simpati untuk dia jauh di sudut hati saya. Sekurang-kurangnya I still have my job. Shandra sudah dipecat dan dalam keadaan dia yang mengandung macam ni bukan senang untuk dia dapat kerja lagi. Mungkin itulah sebab dia berkeras untuk berjumpa Sapphire dan meminta maaf. Dia sangka kalau Sapphire memaafkan dia, she’ll get her job back.

Saya masih berfikir macam mana Shandra tau di mana Sapphire menginap? Adakah Shandra dari awal sudah tau yang Sapphire di berada di Sydney? Dia sengajakah datang Sydney untuk menyambut hari jadi saya walaupun dia tau ada Sapphire sini?

Ya! Shandra adalah salah satu punca hubungan saya dan Sapphire hancur, selain daripada Jerome.

Shandra – sebab dia bestfriend Sapphire dan bekerja di company Sapphire. Mustahil dia tidak tau keberadaan Sapphire.

Jerome – rupa-rupanya the project collaboration adalah dengan company Sapphire tapi Jerome langsung tidak bagitau saya. Sama macam Shandra, Jerome menyembunyikan keberadaan Sapphire.

Dan yang paling teruk, Jerome lah yang membawa Sapphire to my condo. Dia adalah punca utama kehancuran hubungan percintaan yang sekian lama saya mempertahankan! Simple, motif disebalik kecerobohan Jerome adalah dia menaruh hati pada kekasih saya. My bestfriend and my girlfriend!

Saya tidak terima semua ni. Sebaik saja sampai di condo saya, saya terpaksa mengangkat Shandra naik.

Satu jam kemudian baru Shandra tersedar dari pengsan. Dia berdiri dengan lemah dan masuk tandas.

Saya terdengar Shandra muntah-muntah. Sedetik saya terberdiri dari sofa, namun mengingatkan Shandra lah juga punca segala punca, saya duduk balik.

Beberapa saat lamanya, tiada sudah kedengaran Shandra muntah-muntah.

“Sini kau kalau kau sudah habis muntah!” I called out to her.

Less than a minute, Shandra keluar dari tandas dan melangkah dengan lemah-longlai ke arah sofa.

“Duduk.” Saya arahkan. “Now tell me, kau memang tau Saph ada sini kan?”

Shandra menggelengkan kepala.

“Jangan tipu!” Saya membentak dia.

Shandra mengesatkan air mata.
“Kau fikirlah kalau saya tau Saph ada sini, buat apa saya mau datang?”

“Kau kan mau semua yang Saph ada, termasuk saya.” I said proudly.

“I still want my job, Braxton. Unless, kau kahwin saya and I don’t have to work.” Shandra bilang! “Saya jadi housewife dan take care of our baby saja di rumah.”

Once Upon A Heartbreak Donde viven las historias. Descúbrelo ahora