Chapter 47

738 85 14
                                    

CHAPTER 47

IVANA’S P.O.V

CLICK.

Saya tau sudah siapa yang masuk office saya tanpa mengetuk pintu duluan.

KYLIE.

As always, dia act macam saya hutang nyawa sama dia. Macam saya hutang tu bulan sama bintang sama dia mentang-mentang dia bawa saya masuk balik dalam Vague.

Ah, well.

“Did you get the pics?” Kylie tanya saya.

Saya tersengih.
“Saya bah ni.”

“But you haven’t send it to me.” Kylie seakan merengek.

Saya menghembuskan nafas kasar. I’m trying to finish the 4th set of design for Dior’s Summer Campaign with Vague. Ada 8 set semuanya, hopefully I can finish these 4 sets lebih pantas dari yang sebelumnya. My dateline is in 2 days. Damn!

“I’m busy to seal the deal with Dior.” Saya bilang.

And somehow, Kylie percaya bila the Dior project is sealed, she’ll be at the top of her career and fame dengan hasil kerja saya. Ck. Sapi punya susu, lembu punya nama. Ciss.

“You know si Saph is still seducing Jerome, right?” Kylie bilang.

Hahahaha! Saya hampir ketawa. Kalau dari apa yang saya dengar masa saya telefon Saph beberapa hari yang lalu, Jerome yang trying to seduce Sapphire.

“Ahhh, saya pening.” Kylie memegang dahi dia. Acting betul oh ni perempuan.

TING. TING. TING. TING.

“Nah, sudah saya send.” Saya bilang. Saya hantar gambar Saph tidur semalam setelah saya bawa a dozen of beer to her hotel room dan kami minum sampai subuh.

Actually saya panda eyes bah ni sekarang gara-gara semalam. I could be one of the Food Panda delivery woman sudah.  Tsk tsk.

Dan saya sebenarnya tidak tau kenapa Kylie minta gambar Sapphire tidur. Saya boleh saja tidak mau menuruti permintaan Kylie, tapi saya mau tau kenapa dia mau gambar si Saph.

Kylie yang menjemput diri sendiri untuk duduk di kerusi di hadapan saya, menunduk menatap layar handphone dia sambil tersenyum-senyum.

“Pandai you snap the pics, Van-van.” Kylie bilang.

Well, jelas pula dia suruh ambil gambar Sapphire tertidur gara-gara mabuk di atas sofa. Dan mesti nampak tubuh Sapphire saja di atas sofa, tidak boleh ada benda lain termasuk the tins of beer.

Lebih 15 minit Kylie belum juga meninggalkan office saya. Geramnya saya tidak dapat concentrate on my designs!

Saya berdiri dan melangkah ke arah the liquor cabinet. The ex Senior Director dulu memang keep a collection of liquor in this office, but when he left for Vuitton, dia bilang ini semua adalah hadiah kepada bakal pengganti dia.

And it’s me. Hahahaha! Yang memang kaki botol. Astaga, Ivana. Entah perempuan jenis apa kau ni.

I poured myself a glass of Four Roses Bourbon.

“I’ll get Ellen to bring you-” I started.
“Four Roses, please.” Kylie cut me off.

Apple juice. I’ll get Ellen to bring you your favourite apple juice was what I wanted to say.

Mata saya terbulat sesaat. Boleh meh dia minum alcohol? Bukan dia mengandungkah? This is what I need to find out juga.

I handed her a glass of Bourbon and just as I wanted to take my seat, pintu saya dibuka lagi tanpa ketukan.

Once Upon A Heartbreak Where stories live. Discover now