Chapter 26

625 77 10
                                    

CHAPTER 26

SAPPHIRE’S P.O.V

“How long have the both of you been dating?”

Saya hampir tercekik bah oleh Jerome’s mom’s question. Dia betul-betul sangka saya dan Jerome bercouple. And who can blame her with what she saw di office Jerome?

Baru saya mau sebut nama Braxton yang memang dia tidak terdengar dalam lift awal tadi, saya terasa jari Jerome rubbing my lower lip.

“You have mint sauce on your lips.” I heard his seductive voice.

Eh, imagination kau saja tu suara Jerome seakan menggoda, Saph. Bawa-bawa bertaubatlah otak kau tu.

Sikit saya mau stick out my tongue and lick his thumb. Not lick, I want to suck his thumb like sucking his…

“I know.” Suara Jerome’s mom mematikan imaginasi saya. “Jerome is such a handsome boy. He’s tall, fit, very muscled, very rich, sma-”

I think she wanted to say smart. Macam mempromosikan anak lelaki dia saja ni. I nearly let out a giggle kalau bukan kerana Jeremy started to make vomiting sound.

“Bluek! Bluek!” Hampir saya terketawa oh oleh gaya Jeremy.

And Jeremiah.

“Jerome is also very experienced in s-” Was he about to say sex? Ouch. Cukup cukup sudah fikiran kau tu, Saph.

“Sssss… panjang kaki kau. Selain dari kaki yang panjang, ada lagi yang sama panjang… dia punya-” D*ck? Stop it, Saph!

Baru saya terimbas balik Jerome and his opened belt, dan masa saya tolong dia kasi zip up his pants, tiba-tiba saya terasa something cold splashed on my lap.

“Ah!” Saya menjerit kecil gara-gara terkejut and the impact of the iced cold water soaking my skirt.

Jeremy yang tadi berdiri untuk mengambil the sauce dan terlanggar my glass of iced cold water, kini sudah duduk kembali dan melemparkan a napkin cloth to Jerome.

“Lap Sapphire.” Dia yang mengarahkan Jerome untuk lap paha saya.

“It’s okay, I’ll go-” Saya mau berdiri tu dry clean myself up in the washroom bah.

Tapi...

“Sit.” Jeremiah ni kali yang menyuarakan arahan tepat kepada saya.

Jeremy didn’t even say sorry and pula Jeremiah suka hati mengarah saya macam saya ni puppy saja!

And Jerome.

Dengan wajah yang blur tapi dengan selamba juga dia tunduk and started to wipe my paha with the napkin cloth.

“J…” Astaga, Jerome, you don’t have to put your head practically on my lap! “It won’t dry juga. It’s better if I-”

I felt his warm hand on my skin. Saya terdiam, saya terasa macam aliran listrik mengalir di tubuh saya apabila tangan Jerome yang hangat menyentuh kulit paha saya.

What if you slid your hand up higher, J? Ahhh.

Jerome mendongak menatap saya, ni kali kepala dia betul-betul di atas paha saya.

“What were you saying?” His voice almost a whisper.

I shook my head trying to clear my thoughts and feelings.

“Nothing?” Jerome tanya saya. Eh, saya menggelengkan kepala bukan maksud ‘nothing’. “You have very soft skin, sweetheart.”

DUBS jantung saya! Did he just called me sweetheart?

Once Upon A Heartbreak Where stories live. Discover now