Chapter 15

723 89 11
                                    

CHAPTER 15

Back to JEROME’S P.O.V

Saturday morning.

Awal saya bangun. My digital alarm clock rang on my bedside table. 6.30am saya bangun sudah for my routine morning jog.

I actually set my alarm as early as 5.30am but that’s on weekdays. Saya bangun awal on weekdays for my morning jog then shower, have breakfast and off to work.

Tapi kalau hujung minggu saya bangun sejam lewat.

First thing I reached for is my handphone. Mana tau Sapphire duluan yang whatsapp atau call saya like what she said last night.

Banyak miscall.

Ciss! Rupa-rupanya Kylie.

Dan banyak juga whatsapp. Saya mau membutakan saja mata saya dan menulikan telinga saya daripada whatsapp text dan voice note dari Kylie.

But one text caught my attention.

Kye: Why can’t I enter your condo, Jerome?!
Kye: Open the door!
Kye: Jerome!
Kye: Bibi, open the door.

No, I’m not opening my door at 4am in the morning because saya sedang tidur nyenyak dan mimpi basah. Tsk tsk. Mimpi yang tiada kaitan dengan kau, Kye.

Saya seen saja whatsapp si Kylie without replying.

After coffee, saya terus keluar jogging.

Nasib juga Kylie tidak menunggu di luar pintu rumah saya. Takut juga saya kalau dia ada depan rumah saya sebab malas saya mau melayan pagi-pagi buta begini. Bikin rusak mood saja menghadap muka dan perangai dia.

Tapi terfikir juga saya. Ada masa sudah dia sekarang mau datang-datang office dan rumah saya tanpa saya perlu merayu atau memaksa kan? Before our breakup, mau saya pancing dia with something nice and expensive dulu baru dia dengan rela hati memunculkan diri. Atau dia akan muncul bila dia gersang saja. The rest of the time, it’s all just work for her. Work, work, work. Saya yang CEO of a company that my family owns pun tidak sesibuk dia.

Did the Rolls Royce really changed her? Changed her mind to accept my marriage proposal? Saya musykil bah juga masa saya mau melamar dia tapi tidak menjadi, tidak pula dia cakap anything about accepting my previous proposal ataupun mau prepare for our wedding. Malah dia ketawalah pula.

-Flashback-

“Your birthday’s next month, Kye.” I reminded her with a stiff smile. “Maldives?”

“Ah, yeah… my birthday.” Begitu saja nada suara dia, saya tau lah tu akan keluar beribu alasan dari mulut dia. “You know I’ll be busy touring for my label, bibi.”

“But you know what?” Mata dia bersinar.

“What?” Saya tanya, hampir saya mau mengerutkan dahi.

Kylie tersenyum menggoda.
“You know that latest Rolls Royce released last week, bibi?”

Yes, I do. I’m a car-crazed fan, remember?

“Wraith?” Saya tanya sambil menaikkan satu kudou.

“Yes!” Kylie exclaimed excitedly. Then suddenly she climbed on my lap. “You read my mind, bibi.”

I did? I only said Wraith sebab itu general knowledge untuk orang yang gila kereta macam saya, bukan saya membaca fikiran kau, Kye.

“I wanna give it to you tonight, bibi.” Kylie membisik di telinga saya.

“A wedding?” Mana tau dia berubah fikiran setelah tau ‘I read her mind’, tidak juga saya perlu pasang muka tembok mau melamar lagi kan?

Once Upon A Heartbreak Where stories live. Discover now