Chapter 31

582 78 16
                                    

CHAPTER 31

SAPPHIRE'S P.O.V

"I love your sexy moans." JEROME.

Uh, so much for forgetting what happened that night.

Itulah kan, Saph. Terimalah akibat meminta bantuan a 'friend'.

Nasib saja Jerome terus melangkah keluar dari the meeting room and let me drown in my embarrassment and misery. Sampai saya terfikir juga mau membatalkan ticket si Jerome to Gold Coast and I'll just fly alone.

Telan lah segala rasa malu kau, Saph. You don't know high and low about Gold Coast. And knowing that Jerome is in contact with Braxton sejak Braxton menjejakkan kaki di Aussie, Jerome must know keberadaan Braxton di Gold Coast.

So I need Jerome. Not only I need him with me in Gold Coast, I want him with me.

Malam tu saya dinner duluan sama Ivana at a nearby restaurant. Kami malas sudah makan makanan hotel, so we chose to eat at a normal diner saja ni.

Burgers, fries and milk shake saja dinner .

"Come lah with me and Jerome to Gold Coast." Saya memujuk Ivana. "Our flight's tomorrow, I can buy you a return ticket. All expenses paid!" Saya mengungkap dengan ceria.

Ivana mengerutkan dahi, munching on her burger and looking at me intensely.

"What's with Gold Coast again? Saya lupa." Dia bilang.

Saya menatap dia kecewa.
"It's Brax's birthday. The more the merrier bah kita celebrate."

"Ermm." Ivana membalas. "Tengoklah dulu."

Then saya teringat Ivana pernah cakap she had a crush on Braxton masa uni dulu.

Saya mau test dia ni.

"Do you still like Brax?" Saya meneliti ekspresi wajah Ivana sambil menyedut my milk shake to cover my own expression.

Curigakah saya? Adakah saya cemburu kalau ternyata Ivana masih menyukai Brax?

Ivana ketawa ni macam lucu betul soalan saya kunun. Jangan bilang ketawa, saya senyum pun tidak.

"Hahahahaha!" Uh, funny lah sangat, Vana. "If he was the Braxton-" Then dia tiba-tiba terdiam.

Saya menaikkan satu kudou menunggu dia menghabiskan ayat-ayat dia yang tergantung.

"Ehemm." Ivana berdehem kecil. "No, I don't like him anymore."

Saya menyipitkan mata memandangi Ivana yang focusing on finishing her burger.

"You sure, Va-" Saya mau tanya lagi untuk memastikan.

Ivana memejamkan mata sesaat seakan frustrasi. When she opened her eyes, she rolled her eyes at me.

"Saph, I don't like him. That was just an old time crush." Ivana bilang. "But can I say something?"

Saya mengangguk saja, tidak berani saya mau bersuara. Saya takut emosi saya tidak terkawal.

Macam mana pun, Braxton is my boyfriend. My future husband. Perasaan cemburu masih menjalar dalam hati saya.

***

Next morning, awal lagi Jerome mengetuk pintu bilik hotel saya.

Saya baru siap mandi and it's another 3 hours until our flight takes off.

Dengan berkamban saja, saya berlari membuka pintu bilik, sangkaan saya it's the housekeeping staff sebab saya minta hantar hairdryer disebabkan the hairdryer in my hotel room volume strenghth 1 saja. Lambat nanti rambut saya kering.

Once Upon A Heartbreak Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon