BAB (2) BAD DAY

1.2K 227 11
                                    

Kalau hari lo lagi Bad Day, jangan lupa minum Good Day.

●●○●●

"MARS....."

Sang pemilik nama pun menoleh ke asal suara. Terlihat perempuan berwajah mirip dengannya itu berdiri di depan warung sambil melambai-lambaikan tangan padanya. Venus yang berstatus sebagai kembarannya kini berjalan masuk bersama lima orang siswi SMEA yang lain.

Mars mulai merasakan hawa tak enak dari kembarannya, dia tahu jika Venus akan meminta uang padanya. Terlihat dari wajahnya yang berseri-seri menampilkan senyuman andalannya saat meminta uang.

"Twins lo tuh samperin dulu!" Suruh Marvel, dia masih sibuk dengan game di handphone nya.

Mars bangkit berjalan menghampiri kembarannya yang mulai duduk di kursi yang masih kosong. Namun jarak mereka cukup jauh karena Mars bersama temannya yang lain memilih meja di pojokkan.

Tujuh orang temannya pun tahu jika memiliki saudara kembar di SMEA. Apalagi Haidar dan Naufal yang sudah hafal dan sering bertemu dengan Venus. Bahkan tanpa segan, mereka mengadukan sikap Venus yang galak pada Mars. Bisa di bilang Venus sudah tak asing di dalam circle pertemanannya.

"Bukannya tadi pagi gue udah ngasih lo duit?" Tanya Mars yang malas menghadapi kembaran bar-bar nya ini.

Venus berdiri di dekat meja yang akan ditempatinya. Sedangkan temannya yang lain pergi memesan makanan sesuai selera masing-masing.

Seketika Mars berdehem saat tahu siapa yang ada di samping Venus sekarang. Kinara---gadis itu berdiri di sebelah Venus sambil tersenyum ke arahnya. Seolah memberi sapaan lewat senyuman yang sering Kinara lakukan jika bertemu dengannya.

"Kurang Mars, duitnya udah gue pake fotokopi jobsheet. Minta lagi dong mau jajan nih."

Venus menyodorkan tangannya ke arah Mars meminta uang. Tak lupa tangan yang satunya lagi memperlihatkan lembaran kertas dibalut plastik bening khas dari tukang fotokopi.

Untung saja mereka sedang berada di tempat umum. Jika tidak, Mars mungkin sudah menggeplak tangan Venus sekarang juga. Kerjaannya setiap hari memalak dia. Sampai Mars heran sendiri, terus jatah uang jajan Venus kemana kalau setiap hari minta padanya.

Dengan penuh keberat hatian Mars pun ngambil selembar lima puluh ribu dari dompetnya. Mau bagaimana pun Venus pasti meminta sesuatu padanya, kalau bukan pada Mars maka pada siapa lagi?

Lagi pula uang jajan Mars terhitung hemat pengeluaran. Dia juga tahu jika kebutuhan Venus lebih banyak dibanding dengannya. Setiap bulan juga Mars selalu membelikan barang-barang yang Venus inginkan. Dari mulai novel sampai ke skincare. Baginya Venus segalanya, satu-satunya hal yang dia miliki di dunia ini yaitu Venus.

"Nih! Besok gak usah minta lagi!"

Venus menampilkan cengirannya saat Mars memberinya uang. Lumayan untuk jajan hari ini, kalau masalah besok yang lihat saja nanti.

"Besok juga harus fotokopi lagi. Jadi besok bakalan minta lagi," katanya enteng yang buat Mars greget lama kelamaan.

"Besok fotokopi apaan? Perasaan gak ada yang harus di fotokopi deh."

Kinara dengan polosnya bertanya, membuat Venus menoleh ke arahnya memberi kode. Gini nih kalau mis komunikasi dengan teman yang gak peka di kode.

"Heh gak usah bohong ya lo! Pokoknya besok jangan minta jajan sama gue!" Mars menolak tegas dengan wajah datarnya.

"Iya bawel banget sih lo. Sana jauh-jauh, wajah lo jelek banget. Wajah bonyok gitu lama-lama mirip zombie." 

Venus mengusir kembarannya dengan gesture tangan yang seperti mengusir anak ayam. Benar-benar menyebalkan, padahal beberapa detik yang lalu kembarannya itu meminta-minta uang padanya.

STM vs SMEAWo Geschichten leben. Entdecke jetzt