BAB (16) BUTUH PELUKAN

846 167 4
                                    

Kamu mampu membuatku merasakan nyamannya sebuah pelukan yang mengingatkan ku ke arah jalan pulang

●○●

Hari yang mendung di Bandung terjadi tepat di hari selasa. Matahari bersembunyi di balik awan hitam yang tak juga menurunkan hujan. Angin berhembus cukup kencang menggoyangkan daun sampai jatuh ke jalanan.

Ini bukan musim gugur di negara lain yang terkesan melonkolis dengan bunga sakura berjatuhan. Melainkan tebakan angin membuat sampah dan juga daun berserakan tak karuan. Jika saja matahari itu muncul ke permukaan, mungkin sekarang mulai turun ke arah barat. Bagaimana tidak, jam sudah menunjuk di angka 14.00 WIB.

Banyak yang memprediksi jika hari ini akan turun hujan. Banyak pula murid yang ingin cepat pulang karena takut keburu hujan di jalan. Padahal hujan itu air, jikalau hujannya batu bata baru manusia akan dilanda ketakutan di saat menghadapi hujan.

Gerbang SMEA sudah terbuka, menandakan jika murid bisa pulang sekarang juga. Tidak biasanya SMEA memberi kelonggaran seperti ini. Mungkin karena besoknya mulai di buka perlombaan menuju HUT SMEA, sekolah membolehkan pulang di jam 2 sore. Sungguh keajaiban yang patut di syukuri.

Berbeda dari SMEA, tetangga di sebrang sana justru terlihat sepi dari sehabis dzuhur. Sudah pasti STM membubarkan diri setelah istirahat kedua. Anehnya, sekolah mereka bisa dengan bebas pulang dan bubar sesuka hatinya.

Namun sepertinya SMEA juga mulai sepi sekarang ini. Hanya segelintir orang yang masih berlalu lalang di sekolah. Termasuk OSIS dan MPK yang masih sibuk mempersiapkan acara untuk besok. Dari rabu sampai rabu depan akan diadakan pelombaan antar kelas atau classmeeting. Sedangkan di STM akan diadakan PORSTM.

Kinara masih bertahan di ruang Osis bersama Venus di sampingnya yang kini sibuk mengatur guru-guru yang akan menjadi juri di setiap bidang perlombaan. Kurang lebih ada enam jenis lomba di SMEA. Lomba cipta dan baca puisi, lomba melukis, lomba menyanyi, lomba membuat karangan singkat atau cerpen, sedangkan dua lomba lainnya yaitu Catur dan Karate akan dilaksanakan di STM.

Kinara dan Venus tak banyak berkomunikasi seperti biasanya. Entahlah karena Kinara yang kebanyakan diam tak mood atau Venus juga yang tak banyak membuat topik obrolan. Yang pasti dari sejam yang lalu hanya ada keheningan di antara mereka. Terkecuali suara gaduh anak-anak lain yang ikut meramaikan ruangan.

Kinara sesekali melirik ke arah Venus yang tersenyum sendiri menatap hp nya. Ingin bertanya tapi Kinara bukan orang yang terlalu kepo akut. Jadilah Kinara hanya diam menatap laptop membaca deretan jadwal perlombaan STM. Kebetulan sekali SMEA akan mengirimkan SMEA Boy di bidang Volly dan Footsal.

"Ven lo sehat kan?" Tanya Kinara saaat melihat Venus semakin aneh.

Venus menoleh dengan cengiran lebarnya, wajahnya terlihat senang dan matanya berbinar-binar. "Sehat wal'afiat gue mah Nar, kenapa?"

"Kirain gila senyum-senyum sendiri."

"Gue menang lotre." Kata Venus asal lalu berdiri meraih map biru di dalam rak ATK.

"Yang bener? Sejak kapan lo main lotre?" Kinara dengan mudahnya mempercayai Venus yang bicaranya ngadi-ngadi.

"Yaelah Nar, omongan gue lo percaya. Nggak, gue cuman lagi seneng aja." Jelas Venus sambil menyusun lembaran kertas ke dalam map.

Kinara hanya mengangguk saja lalu kembali diam. Sejujurnya banyak pertanyaan di dalam isi kepala Kinara untuk Venus. Tetapi lagi dan lagi Kinara hanya memilih diam daripada bertanya. Sampai saat ini rasa penasaran masih menggerogoti hatinya, apalagi Venus selama ini tak pernah bercerita apapun tentang asmara nya atau pun tentang Marvel.

STM vs SMEAWhere stories live. Discover now