BAB (41) KETUA CAKRAVELA

640 120 5
                                    

CAKRAVELA AKTIF KEMBALI

Satu buah topik yang sedang tranding seantero Cakrabuana saat ini. Bahkan saking banyaknya di perbincangkan, berita itu sudah menyebar luas keluar. Pasalnya setelah di non aktifkan akibat skandal waktu itu, ternyata Cakravela tidak di bubarkan. Padahal bagi mereka yang sudah tak menyukai Cakravela dari awal sangat berharap himpunan Cakrabuana itu bubar.

Berbeda dengan para hetters, anak Cakravela bersorak gembira saat Marvel mengklarifikasi jika berita itu memanglah benar. Angkatan 20 pun turut merasa senang Cakravela aktif kembali di penghujung masa putih abu mereka.

Dari pagi, delapan orang penting Cakravela sudah membagi tugas untuk mempersiapkan acara besok. Kebetulan besok hari kelulusan yang sekalian akan dilakukan acaa bulanan Cakravela.

Mars dan Faresta pergi membeli seragam sekolah yang akan dibagikan besok. Naufal dan Azriel pergi membeli bahan sembako, sedangkan Haidar dan Abyasa pergi ke toko buku sekalian membeli perlengkapan sekolah.

Tersisa Marvel dan Raden yang sampai sore ini diam di markas. Di temani Stevan dan Sagitarius, mereka berempat masih sibuk dengan tugasnya masing-masing.

"Vel uang kas di gue ada lima puluh juta lebih, saldo bulan ini mau di pakai semua atau kita patok ngeluarinnya berapa? Paket souvenir buat angkatan 20 kurang lebih habis empat jutaan." Tanya Raden yang sekarang berkutat dengan buku catatan kas Cakravela.

Marvel yang sedang mengecek slayer terbaru Cakravela pun menoleh sebentar. "Tunggu laporan dari mereka aja, kira-kira habis berapa buat belanja sama biaya lainnya."

Stevan dan Sagitarius yang sedang mengisi kotak souvenir untuk anak Cakravela angkatan 20 pun ikut ke dalam obrolan kakak kelas mereka.

"Btw bang, kalau semisalnya nanti kalian udah lulus, yang pegang keuangan Cakravela siapa?" Tanya Stevan.

"Menurut lo ada yang cocok jadi bendahara gak di angkatan 21?" Tanya balik Raden.

Stevan diam sebentar, anak angkatannya memang rata-rata sultan blangsak. Termasuk untuk masalah menjaga amanah, rasanya sulit untuk menemukan orang yang tepat. Angkatan 21 rata-rata berisi orang yang senang becanda dan jarang mau di limpahkan amanah ataupun tugas.

"Teman-teman gue tingkah nya gitu semua. Paling Chivalry tuh yang udah biasa megang duit banyak."

Marvel terkekeh saat adik sepupunya ikut terbawa dalam topik mereka. Chivalry si anak sultan Cakrabuana. Anak itu cukup terkenal karena sering berbagi dan tentunya tidak pelit.

"Sepupu Marvel emang aura nya berduit banget," kata Raden.

"Sepupu gue berduit kalau gue sendiri selalu kekurangan duit, bisa gitu ya?" Gumam Marvel.

Sagitarius ikut terkekeh, tangannya masih sibuk mengisi kotak souvenir yang isinya jaket parka berwarna hitam dengan tulisan Angkatan 20 di belakangnya. Selain baju, ada pula satu slayer hitam bertuliskan Cakravela berwarna merah di masing-masing kotak souvenir.

"Bang Chivalry emang baik banget kayaknya, sering jajanin adik kelas juga," kata Sagitarius.

"Nanti lo coba tawarin ke Chivalry, siapa tahu dia mau!" Kata Marvel yang di angguki Stevan.

Tak berselang lama dari itu, pintu markas terbuka menampilkan enam orang yang baru saja kembali. Mars, Naufal, Haidar, Abyasa, Azriel dan Faresta masuk dengan wajah yang berbeda-beda.

Mereka langsung merebahkan diri di sofa ataupun di lantai seperti Azriel. Ada pula yang memilih mencari makanan ataupun minuman di dapur.

"Gimana? Beres?" Tanya Marvel pada teman-temannya.

STM vs SMEAWhere stories live. Discover now