BAB (3) DIA MARVEL

1.2K 202 12
                                    


'Jangan nilai gue dari telinga, tapi dari mata. Lo bisa nilai sendiri tanpa harus dengar dari orang lain!'

●●○●●

Dua hari berlalu sejak kejadian di warung silaturahmi hari senin. Kinara masih belum mengerti kenapa dia diberi sebotol Good Day begitu saja oleh orang yang tak dia kenali. Kalau kata Venus, cowok yang memberi dia minuman itu 'Leader STM Cakrabuana'.

Jujur Kinara baru tahu, atau lebih tepatnya baru melihat secara langsung orang yang selalu teman-temannya bicarakan sebagai pemegang tahta tertinggi STM itu. Menurutnya sosok leader STM itu biasa saja, seperti anak STM lain pada umumnya. Entahlah apa yang membuat namanya begitu di eluk-elukkan termasuk di SMEA.

Selama sekolah di SMEA bisa dibilang Kinara sangat kudet tentang gosip-gosip seputar Cakrabuana. Termasuk hal-hal yang menyangkut sekolah tetangga, Kinara tidak tahu sama sekali. Mungkin baru sekarang dia tahu leader STM yang selalu menjadi perbincangan hangat di SMEA.

Sekarang hari rabu, SMEA di jadwalkan memakai baju jurusan hari ini. Kinara yang saat ini memakai baju jurusannya pun sedang berkutat di ruang Osis. Padahal jam menunjukkan jika sekarang sudah masuk istirahat pertama.

Matanya masih fokus mengetik sesuatu di atas laptop. Tak jauh darinya, Lista juga sama sibuk sepertinya saat ini. Mereka berdua melewatkan jam istirahat demi mengerjakan urusan OSIS.

HUT SMEA tahun ini akan berlangsung beberapa minggu lagi. Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara HUT tersebut disatukan dengan STM. Mengingat jika tanggalnya berbeda satu hari saja. Sudah menjadi rutinitas tahunan juga untuk mengadakan rapat antara organisasi Osis/Mpk STM dan SMEA.

"Nar siapa yang bakalan ngasih undangannya? Jangan gue ya, malas banget harus ngasih undangan ke Naufal."

Lista bertanya sambil sibuk mengeprint surat yang baru selesai diketik. Tugasnya sebagai sekretaris Osis tentunya bertanggung jawab penuh perihal surat menyurat.

Kinara yang masih sibuk merancang konsep ulang tahun STM dan SMEA tahun ini pun menoleh ke arah Lista.

"Terus siapa? Stella? Atau titip aja sama Venus sekalian ngasih undangan ke MPK sebelah?" Tanya Kinara bingung.

Jujur dia juga tak mau jika disuruh mengirim surat undangan ke OSIS STM sebelah. Kalian tidak lupa bukan? Kinara tak mau pergi ke STM lagi! Dia kurang menyukai anak-anak STM. Baginya tetangga sebelah itu patut dihindari karena selalu bermasalah.

"Yang ada malah diomelin Nar, lo aja deh yang ngasih bareng Venus. Tenang gak bakalan di gangguin kok, apalagi Venus orangnya galak," usul Lista sambil melipat surat undangan yang baru selesai di print.

Kinara menggeleng pelan, meski bersama Venus tetep saja dia tak mau. Di situasi seperti ini kenapa juga STM sebelah lama sekali memproses acara tahunan mereka. Kalau sudah begini mau tak mau SMEA yang selalu mengambil tindakan pertama.

"Venus kapan ke STM nya?" Tanya Kinara akhirnya, sekali ini saja dia menurunkan egonya.

Lista berjalan ke arah meja Kinara sambil menyodorkan amplop yang sudah jadi. "Jam istirahat ke dua habis dzuhur."

Kinara mengambil surat undangan lalu dia membubuhkan tanda tangannya disana. Tak lupa dia melipat kembali suratnya seperti semula lalu memasukan surat itu ke dalam amplop.

"Yaudah nanti gue sama Venus ke STM. Btw MPK udah beres belum sih buat surat undangannya? Perasaan Elena tadi masih buat sw di kantin?" Tanya Kinara penasaran sambil menutup laptop miliknya.

Lista yang sekarang duduk di kursi depan meja Kinara pun menggeleng. "Belum masih di proses. Nih makan dulu mumpung belum bel masuk!"

Kinara membuka kresek dari Lista yang isinya beberapa bungkus roti dan minuman. Lista juga sekarang sedang memakan roti, sesekali tangannya sibuk ngetik sesuatu di atas hp.

STM vs SMEAWhere stories live. Discover now