BAB (42) BAYANGAN KEPERCAYAAN

1.1K 127 9
                                    


Jalanan terasa padat dan ramai oleh anak Cakravela. Marvel mengerahkan anak-anak untuk membagikan nasi kotak dan paket sembako pada pengemis dan PMKS. Dari mulai jalan Pasteur, Buah batu, Gatsu-Laswi, Pasir Koja, Leuwi Panjang, Kopo dan secara bertahap mereka terus mengelilingi Bandung sebisa mungkin agar pembagian ini merata.

Mobil pick up yang mengikuti mereka dari belakang mulai kosong. Pertanda bahwa hampir sembilan puluh persen barang telah di bagikan. Termasuk membagikan seragam pada anak jalanan yang keberadaannya banyak terdapat di kawasan pinggiran seperti Bandung bagian timur dan selatan. 

Hampir empat jam berkeliling, kini setelah selesai melaksanakan shalat duhur di salah satu masjid, mereka kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini tujuannya kembali ke kota Bandung lagi, lebih tepatnya ke taman Dewi Sartika.

Tepat jam setengah dua siang mereka sampai disana. Taman tematik yang letaknya di dekat balai kota Bandung itu memang tak pernah sepi pengunjung. Anak Cakravela mulai memarkirkan motor mereka serapih mungkin. Termasuk mobil perpus keliling, ikut mengambil tempat parkir yang nyaman.

Kinara turun dari motor Marvel, tangannya bergerak membenarkan jepit rambut. Dia tersenyum menatap sekelilingnya, banyak sekali anak kecil.

Anak Cakravela berkumpul ke arah Marvel, saat seperti ini mereka benar-benar membutuhkan posisi leader.

"Sekarang kita udah di pengujung acara yaitu perpus keliling. Seperti yang kalian lihat, disana banyak anak-anak. Sebisa mungkin kalian buat kelompok kecil buat ngebimbing dan ngedampingi anak-anak yang baca buku."

Satu perintah seperti itu saja langsung di mengerti anak Cakravela. Membuat kelompok kecil untuk membimbing anak-anak yang membaca buku bukan hal yang sulit.

"Siapp bang, btw kita mau sampai jam berapa beresnya?" Tanya Chivalry.

Marvel melirik jam tangannya sebentar, "Sampai jam empat."

Anak Cakravela langsung bergerak masuk ke dalam area taman untuk mengajak anak-anak disana membaca buku. Anak STM yang terlihat garang saat tawuran berubah manis dan konyol apalagi di depan anak kecil.

Mobil perpus keliling langsung di serbu anak-anak. Mereka di atur agar baris mengantri oleh Naufal. Sedangkan Raden, Abyasa dan Azriel bertugas membagikan buku.

Kini hampir sepuluh kelompok mulai menyebar di taman. Anak Cakravela terlihat senang berinteraksi dengan anak kecil. Termasuk Marvel dan Kinara yang duduk bersama dua anak laki-laki dan satu anak perempuan.

"Kakak duduk di bawah nanti bajunya kotor," kata  anak kecil perempuan.

Kinara tersenyum, kursi taman cukup untuk tiga orang saja. Maka dari itu dia mempersilahkan tiga anak kecil duduk di kursi taman sedangkan dia memilih duduk lesehan dibawah.

"Gakpapa, yang penting kalian nyaman baca bukunya."

Marvel yang melihat Kinara sudah duduk di bawah pun mulai melepaskan jaketnya. "Bangun dulu!"

"Kenapa?"

Marvel tak membalas dan hanya meletakkan jaketnya di dekat Kinara. "Pindah disini duduknya, biar gak kotor."

"Tapi nanti jaket lo yang kotor," tolak Kinara secara halus.

"Biarin, nanti juga bisa dicuci."

Melihat tampang Marvel yang tak mau di bantah, Kinara pun pindah duduk dengan jaket Marvel sebagai alasnya. Cowok itu ikut duduk di sebelahnya.

"Kakak berdua pacaran ya?" Tanya anak laki-laki berbaju hitam.

"Emang pacaran itu apa?" Tanya balik Marvel.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 04, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

STM vs SMEAWhere stories live. Discover now