BAB (17) SERANGAN

798 161 19
                                    

Tak boleh ada seorang pun yang menyakitimu. Aku pastikan kamu baik-baik saja selagi kita masih di ruang lingkup yang sama

●○●

PORSTM benar-benar meriah dan tak pernah mengecewakan setiap tahunnya. Anak-anak STM menyambut dengan baik acara tahunan tersebut. Acara dimana setiap angkatan per jurusannya bertanding membuktikan keunggulannya di bidang olahraga yang cukup bergengsi.

Namun ada yang berbeda dari PORSTM tahun ini. Perbedaannya karena SMEA bisa menonton dan ikut ke dalam perlombaan PORSTM. Murid STM tentu saja menyambut baik anak SMEA. Lebih tepatnya bersyukur dan senang bisa lebih dekat dengan tetangga. Lebih tepatnya lagi dimudahkan dalam hal PDKT yang selama ini banyak terkendalanya.

Begitu juga beberapa hari terakhir anak STM ada yang mengikuti perlombaan di SMEA. Keikutsertaan anak STM di classmeeting SMEA cukup membuat acara meriah dan menimbulkan gelak tawa. Ada saja kelakuan atau hal-hal ajaib tetangga yang membuat acara menjadi ramai.

Seminggu sudah berlalu, jika selasa kemarin cuaca sangat mendung. Meka selasa minggu ini kebalikannya, cuaca sangat cerah dan terang. Seolah-olah matahari enggan turun dari singgasananya yang sedang menyinari dunia.

Ada yang kurang akhir-akhir ini, seseorang tak menampakkan batang hidungnya dari minggu lalu. Siapa lagi jika bukan Marvel yang sekarang tak menampakkan kehadirannya. Seminggu sudah Kinara tak melihat sosok Leader STM di PORSTM sekalipun.

Hal itu membuat Kinara bertanya-tanya, kemanakah Marvel? Di tengah keramaian pinggir lapangan STM, Kinara merasakan kekurangan. Gaduhnya teriakan suporter dan penonton yang saat ini menyaksikan pertandingan final bola Volly SMEA Boy melawan TKJ kelas sebelas, tak mampu membuat Kinara hanyut kedalam suasana saat ini.

Kinara melirik ke samping kanan kirinya yang menampilkan gurat heboh teman-temannya. Apalagi saat SMEA berhasil mencetak poin. Ditambah dengan suara pukulan galon, kaleng bekas kue lebaran dan semacamnya yang disediakan anak STM.

Perlakuan Marvel seminggu yang lalu memyisakan kegundahan di hatinya. Sebenarnya ada apa dengan Marvel? Kinara cukup bersimpati saat melihat keadaan Marvel yang dia temui malam itu. Ingin bertanya tapi pada siapa? Pada teman-temannya yang sudah jelas seperti itu?

Tadinya Kinara akan bertanya pada Mars, namun Kinara berpikir kembali. Bertanya pada Raden? Hal itu sepertinya bukan pilihan yang baik juga. Raden sangat sibuk dengan tugasnya yang jadi ketuplak, jelas saja Kinara tak mungkin bertanya tentang Marvel padanya.

"Nar pergi yuk!" Ajak Venus tiba-tiba menarik tangannya agar berdiri.

"Hah? Kemana?"

Venus tak menjawab, gadis itu lebih memilih menggandeng tangan Kinara pergi dari pinggir lapangan. Setelah dirasa cukup jauh dari kerumunan, Venus pun melepaskan gandengan tangannya.

"Mau kemana sih Ven?" Tanya Kinara penasaran saat mereka berjalan di koridor.

Venus berhenti lalu duduk di kursi yang ada di koridor dekat tangga. Kinara ikut duduk di sebelah temannya, dia cukup heran dengan tingkah Venus sekarang.

"Gu mau cerita Nar---tapi janji jangan bilang ke yang lain!" Venus mulai mengutarakan maksudnya.

Kinara mengangguk siap mendengarkan Venus, apalagi saat melihat wajah serius dari temannya yang terlihat keruh.

STM vs SMEAWhere stories live. Discover now