BAB (39) PENAWARAN ATAU PAKSAAN

605 134 18
                                    

Cakravela atau pun Kinara bukanlah pilihan untuk ditinggalkan!

●●○●●

Marvel baru saja kembali ke kosan setelah maghrib, tangannya menenteng dua kresek makanan. Dia yakin jika Naufal pasti belum makan. Anak tunggal bunda itu mager nya tiada tanding. Naufal tipe mageran yang jika menyatu dengan kasur ya wassalam, sulit untuk dipisahkan.

"Vel!!! Lo darimana aja hah? Seharian pergi gak ada kejelasan! Gue tanyain ke anak-anak gak ada yang tahu! Lo kemana??  Gue takut lo pergi ke jembatan terus loncat bundir!"

Baru saja Marvel membuka pintu, dia langsung diterpa omelan Naufal yang sedang tidur di atas karpet bulunya. Sepertinya Naufal cukup berlebihan tapi Marvel percaya karena temannya itu ramai di grup chat menanyakan keberadaannya sedaritadi.

"Gue masih waras Na! Nih gue beli nasi goreng! Lo seharian rebahan mulu kan? Boro-boro mau masak atau beli makanan."

Naufal seketika bangkit dan tersenyum menampilkan deretan gigi rapihnya. Dia menerima satu kresek dari Marvel dengan binar senang. Memang, temannya yang satu ini paling pengertian. Dia mengambil dua piring untuk alas nasi goreng mereka.

Marvel membuka jeketnya dan ikut duduk bersila di depan Naufal yang sudah menyiapkan makanan. Jika di perhatikan, ada yang berbeda dari Naufal. Anak itu terlihat senang hari ini.

"Lo kenapa? Mesem mulu daritadi?"

Naufal menyodorkan hp nya ke arah Marvel memberi kode untuk temannya itu membaca roomchat nya bersama seseorang. Marvel pun melirik hp Naufal dan melihat apa yang ditunjukkan cowok pemilik senyum manis itu.

Neng Lista
|Na
|Besok bisa ketemu gak?
|Ada hal yang mau gue omongin tentang kita

"Vel!! Kira-kira menurut lo, Lista mau ngomongin apa ya? Apa jangan-jangan dia udah jatuh cinta lagi sama gue??"

Pertanyaan penuh keyakinan dari Naufal itu hanya dibalas gelengan acuh Marvel. Dia bukan Lista jadi ya Marvel tidak tahu kalau masalah itu.

"Bukannya lo dekat sama adik kelasnya Lista yang kelas sebelas itu ya?"

"Iya, cuman dekat doang. Lagian anaknya asik aja di ajak ngobrol kalau lagi gabut," jelas Naufal.

Marvel menatap sebentar Naufal sebelum menyendokkan makanannya. "Jangan kayak Haidar deh Na. Emang cewek apaan yang lo hubungin pas gabut doang."

"Gue masih level satu, kalau Haidar udah di level seratus ya jangan di bandingin lah. Lagian Vel gue mana bisa lupain Lista. Walaupun sekarang gue dekat sama yang lain tetap aja yang gue mau cuman Callista Citra Maurania."

Memang untuk masalah perasaan terkadang sulit untuk di jelaskan. Berapa kali pun kita berusaha melupakan jika nyatanya dia masih mendominasi relung hati ya akhirnya akan seperti ini. Intinya jangan terlalu menyepelekan orang-orang yang susah move on.

"Gue kira lo udah lupa sama Lista. Dia taken sama anak SMEA nya lagi kan kata lo waktu itu?"

Naufal mengangguk sambil meneguk air dalam gelas. "Ho'oh sama si bangSat. Lagian Vel proses move on itu sama kayak mobil mogok tau gak! Butuh orang lain buat bantuin ngedorongnya alias gak bisa dilakuin sendiri!"

"Ya tapi jangan jadiin cewek lain alat lo buat move on juga. Kasihan aja dia udah baper tahu-tahunya cuman jadi pelampiasan doang," kata Marvel memberi peringatan.

Naufal terdiam sebentar mencerna ucapan Marvel barusan. Memang serba salah sekali menjadi lelaki. Sepertinya semua kesalahan yang ada dalam suatu hubungan itu bersumber dari kaum adam. Ingat bestie! Pasal satu sampai pasal tiga pun Cewek itu selalu benar!

STM vs SMEAWhere stories live. Discover now