BAB (31) PHOBIA VENUS

718 134 28
                                    

Nothing imposible in the world jika kutub utara saja bisa mencair, batu yang keras bisa menjadi serpihan termasuk hati manusia yang bisa dibolak-balikkan

●●○●●

'Kinara gue punya Thantophobia---gue sakit Nar!'

'Gue mau hidup normal kayak orang lain yang bisa nerima kenyataan kalau hidup itu perihal menerima yang datang dan pergi.'

'Gue juga berusaha lupain Marvel tapi setiap gue mencoba, phobia sialan itu selalu nyiksa gue Nar! Gue takut kehilangan Marvel meskipun dia bukan milik gue! Gue gak tahu harus kayak gimana kalau suatu hari nanti Marvel bakalan pergi ninggalin gue saat dia bertemu sama orang yang dia mau.'

'Sama kayak gue yang sampai sekarang belum bisa nerima kenyataan mama sama papa yang udah gak sama-sama lagi. Gue takut orang-orang yang gue cintai ninggalin gue Kinara! Gue takut, gue dilanda kecemasan dan panik yang diluar kendali diri gue sendiri! Mental gue sakit!'

Kilasan ucapan Venus semalam kembali terngiang dalam pikiran Kinara. Rasanya teman macam apa dirinya ini sampai baru mengetahui keadaan Venus yang mengidap Thantophobia tadi malam. Bahkan Kinara tak tahu jika kemarin-kemarin Venus megurung dirinya di kamar berhari-hari sampai membuat Mars mendobrak paksa pintu kamarnya. Phobia Venus kambuh sampai membuatnya tak ingin keluar dari kamar sekalipun.

Semalam Venus mencurahkan segala isi hatinya termasuk jujur tentang keadaannya selama ini pada Kinara. Andai saja Venus mengatakan hal ini dari sebelumnya, mungkin Kinara tak akan---ah lupakan saja karena sudah terlambat.

"Nar ngelamunin apa sih? Ini kita buat apa dulu?"

Venus menyadarkan lamunan Kinara yang sudah diam mematung sedari tadi. Sekarang mereka sudah di dapur untuk membuat kue sesuai keinginan Venus. Kinara hanya bisa menuruti permintaan Venus yang tak biasanya ingin belajar memasak. Mungkinkah ada maksud lain dari niat baik temannya ini?

Keadaan rumah juga cukup sepi karena ayah dan bang Luke pamit pergi ke bengkel dari pagi. Begitu pula bunda yang ada jadwal pengajian mingguan di masjid komplek. Tersisa Kinara dan Venus yang sibuk di dapur untuk membuat sesuatu.

"Lo maunya buat apa?" Kinara balik bertanya sambil membenarkan celemeknya.

Venus seperti berpikir apa yang harus dia buat. Tak lama kemudian sesuatu terlintas dalam otaknya. "Brownis cokelat, lo bisa kan buatnya?"

Kinara mengangguk meski ucapan Venus sedikit mengganjal dihatinya. Brownis cokelat untuk siapa? Bukannya kue kesukaan Venus itu redvelvet? Begitu pula Mars yang lebih menyukai kue matcha.

"Gue kira mau buat redvelvet, emang brownis cokelat buat siapa?"

Venus tersenyum dengan tangan yang mulai memecahkan beberapa butir telur. "Buat Marvel, dia suka brownis cokelat."

Serentak Kinara yang sedang mengambil beberapa bahan di dalam kulkas berhenti seketika. Venus ingin membuat brownis cokelat untuk Marvel?

"Lo mau buatin dia brownis cokelat buat apa? Bukannya---" Kinara tak melanjutkan ucapannya dan memilih menutup pintu kulkas setelah mengambil beberapa bahan dan meletakkannya di meja dapur.

Terdengar helaan nafas kasar dari Venus, terlihat wajahnya yang mulai meredup lagi dengan mata yang fokus menatap pekerjaannya yang sekarang mulai mengocok telur.

STM vs SMEAWhere stories live. Discover now