BAB (14) MEREKA DEKAT

827 158 7
                                    

Terkadang kita harus meluapkan semua pertanyaan yang selalu muncul dalam pikiran. Bahkan pertanyaan kecil seperti Sejak kapan mereka dekat?

●○●

Malam minggu atau sabtu malam mungkin sudah menjadi malam yang banyak di hindari bagi para jomblo. Namun bagi mereka yang memiliki pasangan atau gebetan atau selingkuhan, mungkin malam minggu menjadi malam yang paling ditunggu-tunggu.

Kalau kata Naufal tiap malam minggu itu lebih baik kalian diam di rumah aja daripada menuhin jalanan. Iya, itu buat yang masih sendiri alias single. Beda cerita kalau yang ada gandengan, ya gass lah kapan lagi bisa ngajak keluar doi dalam seminggu.

Namun sepertinya diantara para Sadboy Profesional nya Cakravela tak ada satupun dari mereka yang punya hubungan resmi. Alias ya hubungannya kalau gak ngambang ya digantung kayak jemuran. Atau lebih parahnya lagi cuman jadi betadine zone kalau kata Yasa mah.

Seperti malam minggu biasanya, markas Cakravela selalu ramai setiap malam apalagi malam ini. Banyak anak-anak yang milih nongkrong disini, sekedar ngopi, ngumpul dan ngomong ngaler-ngidul sampai ke topik berat kayak Alien, konspirasi sampai misteri dunia lainnya. Sungguh, topik anak cowok juga kadang kala bermutu alias gak cuman mentok ngebahas cewek, game ataupun hobi.

Banyak anak Cakravela yang betah berlama-lama disini. Selain tempatnya yang nyaman, ps tersedia, makanan pun stok nya selalu penuh. Kalau mau ngopi atau makan mie rebus juga tinggal masak di dapur kecil mereka. Uang kas setiap minggu emang kebanyakan di pakai buat acara sosial mereka tapi sisanya ya buat nyetok makanan juga.

Naufal sudah siap menghadapi malam minggu nya yang selalu kelabu. Sudah biasa kalau dia bakalan mendekam di markas bareng anak yang lain. Tapi kali ini Marvel dan Mars tak terlihat menunjukkan kehadirannya. Mungkin sebentar lagi kelihatan batang hidungnya.

Sekarang yang terlihat disana ada Raden yang duduk di sofa dengan satu novel Kisah Tanah Jawa yang saat ini sedang dibaca dengan fokusnya. Dilanjut Faresta yang duduk di lantai dekat sofa sambil memakan pisang goreng buatan Naufal yang baru saja jadi. Kebetulan sekali tetangganya Faresta, pak Haji Umar memberinya satu gagang pisang yang sudah matang saat dia berjalan melewati kebun pisangnya tadi sore. Rezeki nomplok anak sholeh kalau kata Fares.

Azriel memilih tiduran dengan mata yang fokus ke hp menjelajahi sosmed dan berita hits lainnya. Jangan sampai seorang Azriel Farhan Hermansyah ketinggalan informasi alias gosip! Catat itu! Mungkin bisa dikatakan jika 24/7 hidupnya itu banyak di sosmed.

Berbeda dengan mereka bertiga yang sibuk dengan urusannya masing-masing, ketiga sekawan lainnya justru sibuk di dapur.

"Heh Haidar lo udah makan pisang yang kelima! Sadar diri itu yang lain belum kebagian!" Omel Naufal saat Haidar akan mencomot pisang ke enam nya. Dia masih sibuk menggoreng pisang dengan dua wajan sekaligus kanan-kiri.

"Yaelah Na itu pisangnya masih banyak kok. Gue lapar nih mau masak mie rebus juga kan kompornya dipake lo semua."

Haidar dengan santainya berhasil mencomot pisang ke enam. Memang benar dia lapar, tapi selain itu makanan buatan Naufal juga gak pernah ngecewakan alias lumayan enak. Catat ya! Lumayan enak! Bukannya enak, nanti Naufal besar kepala sampai segede kelapa.

"Weh Dar beneran lo tadi pagi digoda bencong lampu merah bareng Marvel sama Raden?" Tanya Yasa yang sedari tadi sibuk mencelupkan potongan pisang kedalam adonan.

Haidar yang daritadi duduk dekat meja kecil pun mengangguk cepat. Mulutnya masih sibuk mengunyah pisang goreng namun tangannya sudah terulur meraih gelas kopinya.

STM vs SMEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang