BAB (36) NOT THERE FOR ME

566 133 65
                                    

I need you but you are not there for me

●●○●●

Beberapa hari terakhir terasa berat bagi segelintir orang. Tentunya bagi anak Cakravela yang seperti disambar petir saat mengetahui Salsa bunuh diri. Akhir yang sangat tragis itu membuat hubungan antara Baksada dan Cakrabuana benar-benar terputus. Tiga orang tersangka sudah diserahkan kepihak berwajib. Keluarga dan orang tua masing-masing hanya bisa pasrah saat anak mereka dijatuhi hukuman. Termasuk Marvel dan beberapa petinggi Cakravela yang dengan tangan terbuka membiarkan mereka dijatuhi hukuman yang setimpal.

Kini Cakravela dinonaktifkan oleh pihak yayasan dan dalam masa pengawasan polisi untuk jangka waktu kedepan. Marvel berusaha bernegosiasi bersama pihak sekolah ataupun pihak yayasan masalah pembubaran Cakravela. Bagaimana pun juga Marvel harus mempertahankan Cakravela semampu yang dia bisa. Hingga akhirnya kesepakatan menghasilkan bahwa Cakravela dinonaktifkan sementara sampai batas waktu yang hanya bisa ditentukan oleh pihak yayasan.

Saat menghadiri pemakaman Salsa, rasa bersalah cukup menyelimuti hati Marvel. Meksipun dia tak menyukai tingkah laku gadis itu, tetapi Marvel masih punya hati nurani. Tak hanya Marvel yang cukup terpukul atas kematian Salsa, Stevan juga sama sepertinya. Rasa bersalah benar-benar menghantui beberapa orang penting Cakravela.

Anton dan Baksada sepertinya tak akan tinggal diam meskipun kasus ini sudah berakhir di pengadilan dan pelaku sudah dijatuhi hukuman. Ketua Baksada itu pasti tak akan bisa membiarkan kasus ini berlalu begitu saja saat adik satu-satunya meninggal dunia. Terlebih katanya, orang tua mereka sudah meninggal dan kini Salsa pun ikut pergi meninggalkan abangnya. Pastinya Anton sangat terpukul atas kejadian yang baru saja menimpanya.

Pelecehan seksual bukanlah hal main-main. Korban pasti mengalami gangguan dan trauma yang sangat berat. Kondisi psikis nya pasti terguncang apalagi korban mengalami pelecehan tersebut di usia yang masih sangat muda. Sungguh, itu hal yang sangat mengerikan namun lebih mengerikannya lagi  korban yang berujung depresi lalu akhirnya bunuh diri.

Sekarang markas Cakravela dikosongkan dan pihak guru pun melarang keras beberapa anak Cakravela berkumpul. Sekolah terkesan sepi apalagi anak kelas dua belas yang jarang menampakkan batang hidungnya di sekolah. Kini keadaan cukup berantakkan, khususnya nama Cakrabuana yang benar-benar jatuh dimata publik. Jangan ditanya bagaimana reaksi keluarga Cakrabuana mendengar berita seperti ini. Mereka marah besar terutama pada calon pewaris Cakrabuana sendiri yang menjadi penanggung jawab penuh atas Cakravela.

Sudah beberapa hari Marvel diam di kosan tak kemana-mana. Hal itu membuat sebagian temannya khawatir dan menghampiri Marvel ke kosan. Seperti Naufal yang sudah menginap dari kemarin. Tumben sekali temannya yang satu itu mau menemaninya di kosan. Biasanya yang selalu rajin ke kosan hanya Haidar. Namun untuk saat ini cowok itu masih bergelut dengan masalahnya sendiri.

"Vel lo jangan diam mulu dong! Gue kesini kan sengaja nemenin lo biar ada teman ngobrol gitu. Bukan diam-diaman kayak gini." Keluh Naufal.

Marvel hanya tidur meringkuk di atas kasurnya. Sedangkan Naufal masih rebahan di atas karpet berbulu yang dia bawa dari rumah. Karena hari ini mereka tidak pergi sekolah, keduanya masih berleha-leha.

"Emang mau ngomongin apa Na?" Sahut Marvel dengan suara yang cukup serak.

"Ya apa aja gitu, gue tahu pasti gak mudah jadi seorang Kingsley Marvela Cakrabuana. Tapi Vel gue salut sama lo. Lo sosok yang kuat meskipun diterpa berbagai cobaan yang gak main-main tapi lo masih bisa bertahan."

Senyuman kecil meghiasi bibir Marvel yang sekarang merubah posisinya menjadi terlentang menatap langit-langit ruangan. "Kalau boleh jujur, gue capek Na! Gue capek terus kayak gini. Tapi gue belum tahu di akhir hujan deras ini apa gue bisa menatap pelangi?"

STM vs SMEANơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ