BAB (4) CAKRAVELA

1.1K 196 2
                                    


CAKRAVELA
Satu kena Semua sama

●●○●●

Kinara masuk kedalam rumahnya dengan wajah ditekuk. Dia sangat yakin abangnya sekarang pasti ada di rumah. Awas saja kalau sampai benaran ada di rumah terus lagi tidur. Kinara pukulin sampai mampus atau gak ps nya Kinara banting sampai rusak.

Bisa-bisanya dia diprank abangnya sendiri seperti ini. Untung saja dia bisa pulang selamat sampai rumah berkat---ehmm Marvel. Mungkin jika Marvel tak memesankannya ojol, dia masih disekolah dan tetap menunggu abangnya yang sama sekali tak bisa diharapakan itu.

"Anak gadis pulang sekolah kok wajahnya asem gitu?" 

Sang ibu bertanya heran melihat Kinara pulang-pulang wajahnya di tekuk, sampai anak gadisnya ini lupa mengucap salam. Tidak seperti biasanya, bahkan sekarang anaknya ini pulang sore.

"Assalamu'alaikum bun, bang Luke ada di rumah gak?" Tanya Kinara sambil mencium tangan ibunya.

"Wa'alaikumsalam, ada kok abang kamu lagi tidur di kamar," balas bunda.

Tuh kan, apa firasat Kinara. Abangnya itu pasti di rumah ketiduran sampai lupa dengan janjinya. Memang dasar, punya saudara satu pikunnya semakin menjadi-jadi. Padahal Luke belum setua itu untuk lupa dengan janjinya tadi pagi.

Membayangkan Luke enak tidur pulas sedangkan dirinya tadi hampir panik tak bisa pulang membuat amarah Kinara memuncak. Awas saja, dia akan memberi perhitungan pada Luke.

"Iiiiiiiiih---bang Luke awas ya lon" teriak Kinara murka sambil berlari ke arah kamar abangnya.

Braaakkk....

Kinara membuka pintu kamar Luke dengan keras sampai diperingati bunda di dapur.

"Nara jangan cari ribut, sana mandi terus makan!"

Kinara mengabaikan peringatan ibunya, yang pasti dia harus melampiaskan kesalnya pada Luke sekarang juga. Apa-apaan ini, dia melihat kamar abangnya yang seperti kapal pecah.

Perlahan dia jalan ke arah kasur Luke yang sedang tidur lelap tak terganggu sama sekali. Padahal gebrakan pintu kamar tadi cukup keras, memang dasarnya kebo ya abangnya ini gak bakalan dengar.

"BANG LUKEE BANGUN!!!" Teriak Kinara menggelegar di kamar minimalis yang terlihat acak-acakkan itu.

Tapi sang empu nya kamar tak terganggu sama sekali. Malah sekarang Luke membenarkan posisi tidurnya menyamping membelakangi Kinara. Dia cukup lelah mengerjakan tugas kuliah akhir-akhir ini. Tentunya tidur merupakan kebutuhan utamanya  untuk sekarang. Terserah dia diganggu seperti apapun asalkan jangan ada bencana saja.

Benar-benar tak habis pikir, Kinara pun memilih ke kamar mandi. Dia mengambil segayung air lalu menyiramkannya ke wajah Luke tanpa aba-aba.

Byuurrr...

"Astagfirullah.....," Luke bangun seketika.

Kinara tertawa puas sekarang, akhirnya bangun juga abangnya yang kebo ini. Luke masang wajah marahnya ke arah Kinara. Dia sedang berada di titik nikmatnya tidur tapi adik satu-satunya ini menyiram wajahnya tiba-tiba? Ada apakah gerangan sampai Kinara terlihat marah ke arahnya, bukankah dia yang seharusnya marah? Lalu kenapa malah kebalikkannya?

STM vs SMEAWhere stories live. Discover now