0.4 : player again

44.1K 715 40
                                    

"Yang berat itu tanggungjawab, dan yang susah itu bersabar. Jadi, Jangan menyalah artikan kesabaran di atas tanggungjawab seseorang."


©Alana.gbrlla

****

Bel masuk telah berbunyi sejak lima menit yang lalu, namun keempat pemuda itu malah mengasikkan diri dengan menonton video ++ di ponsel Rangga. Suasana rooftop bahkan juga mendukung aksi bolos mereka. Nampak Callister yang tengah gelisah akibat tontonannya itu, ia tidak bisa menahan diri lebih lama lagi, ia harus menuntaskan ini, Baik dikamar mandi, ataupun mencari mangsa.

Pemuda itu berdiri, mengalihkan atensi ketiga sahabatnya yang tersenyum jahil karena sadar bahwa ketua geng calnaos itu sudah tidak bisa menahan diri lagi.

"Dasar lemah,"

"Aku pergi." Pamitnya

Langkahnya kian memanjang akibat nafsu yang sudah tidak tertahankan. Ia mengendap-endap turun dari tangga, kepalanya celingukan memastikan keadaannya yang sudah sepi. takut jika ada guru piket yang sedang patroli, pemuda itu langsung melangkah cepat menuju kamar mandi.

"Callister!"

Pemuda itu langsung tersentak kaget. Namun ia tetap membalikkan badannya menilik siapa yang sudah memergokinya.

"Kau mau kemana?"

Melihat jika itu adalah wakil ketua OSIS, Callister langsung tersenyum miring. Ia tidak perlu susah payah mencari mangsa, kini sudah ada di depan matanya, yang akan membantunya menuntaskan nafsunya.

"Kau mau kemana? Bukan 'kah seharusnya kau masuk kelas sekarang?" Cetus Naomi-wakil ketua OSIS.

"Aku hanya akan ke kamar mandi,"

"Pembohong! Kalo begitu aku akan mengawasi mu."

Callister hanya mengeryitkan dahinya, "Hm? Mau mengawasiku? Kau akan ikut dengan ku sampai ke kamar mandi, begitu?"

"Cepat, jalan saja." Perintah Naomi yang sudah melangkah lebih dulu

Dibelakang sana, Callister nampak tersenyum menyerigai. Pemuda itu mengikuti langkah Naomi tanpa berniat menyamakan langkahnya di samping gadis itu. Callister hanya fokus pada pundak Naomi begitu juga dengan leher jenjangnya yang nampak mulus dilihat dari belakang. Libido pemuda itu langsung meningkat saja.

Setelah sampai di toilet laki-laki, Naomi langsung menghentikan langkahnya. Callister yang terkejut pun juga langsung menghentikan langkahnya.

"Cepat! Aku akan mengawasi. Jangan berfikir kau akan lolos setelah ini."

"Santai saja. Aku akan menyelesaikannya dengan cepat."

Callister langsung masuk kedalam toilet tersebut, setidaknya ia harus memastikan dulu apakah ada seseorang didalam atau tidak. Setelah memastikan keadaannya yang sudah aman, Callister langsung membalikkan kembali badannya, langsung menarik tangan Naomi untuk ikut masuk kedalam. Naomi yang mendapatkan sentakan ditangannya tidak bisa mengelak karena Callister dengan tiba-tiba menarik tangannya secepat kilat.

"Apa-apaan kau ini?!" Panik Naomi

Callister tidak menghiraukannya. Ia segera mengunci pintu toilet tersebut lalu membuang kuncinya asal.

"Aku pikir kau sudah lupa siapa aku, apa mau aku ingatkan? "

"Lepaskan aku, Callister!"

"Tidak! Itu salahmu sendiri karena sudah menawarkan dirimu sendiri untuk aku makan."

The Affair DEVIL | 21+ SELESAI ✅Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt