45 : Change of fellings

10.1K 300 38
                                    

Dua tahun kemudian..

"Alana!" Geram seorang laki-laki

Yang di panggil namanya malah semakin mengejek. Alana menjulurkan lidahnya ke pemuda tersebut, gadis itu naik ke sofa untuk menghindari sang lawan agar tidak terjangkau, seraya tangan gadis itu memegang ponsel milik sang laki-laki dan menjulurkan ke atas.

"Ana, jangan main-main. Kembalikan ponselku!" Lagi

"Tidak mau. Ambil saja kalau bisa. Wlee." Ejek gadis itu

Karena merasa tertantang, laki-laki itu, yang biasa di panggil geza, semakin mengejar Alana. Ia juga ikut naik ke sofa lipat di sana, meraih ponsel yang gadis itu pegang. Geza bisa menjangkaunya, hanya saja Alana lebih pintar menahan tubuh kekar geza.

Lima belas menit yang lalu, keduanya sedang asik menonton film. Tetapi, ditengah keseruannya, ponsel geza bergetar, menandakan sebuah pesan masuk. Dan pesan itu berisi sebuah video kekonyolan geza saat mabuk bersama teman-teman universitas -nya. sialnya, ponsel itu kebetulan ada di tangan alana. Hancur sudah harga diri geza setelah ini.

Dan inilah hasilnya, Alana terlalu terhibur dengan video tersebut. Sampai membuat gadis itu tertawa terpingkal-pingkal dan berujung menggoda geza.

"Oke fine-fine. Terserah kau saja. Aku lelah," katanya yang berujung menjatuhkan tubuhnya di sofa tersebut

Alana pun melakukan hal yang sama. Ia mengembalikan ponsel geza setelah gadis itu mengirimkan video tersebut ke kontaknya sendiri.

Gadis itu masih cekikikan. Geza yang melihat itu memutar bola matanya malas. "Aku akan benar-benar membunuh Bryan setelah ini."

"Why? Alana malah ingin berterimakasih karena sudah memberikan aib kak geza. Jika Alana sedih, Alana akan melihat video itu kembali, setidaknya masih bisa terhibur, kan, ya?"

"Kau melakukannya lagi." Geza menatap kesal Alana. "Jangan panggil aku kak, sayang. Aku tunanganmu, bukan kakakmu."

"Baiklah-baiklah. Maafkan aku.."

"Sekarang ulangi. Kau harus memanggilku apa, ana?"

Alana nampak berfikir sejenak. "Eza sayang?"

"E-eza? Ana!"

Alana pun tersentak kaget saat geza bernada tinggi.

"Sudahlah. Lebih baik kau tetap memanggilku kakak daripada mengubah namaku menjadi Eza." Rajuknya

Cup!

Alana mencium singkat bibir geza. Hal itu membuat geza tersipu malu. Laki-laki itu langsung menatap Alana seraya mengatupkan bibirnya.

Alana tahu, bahwa hal itu akan berdampak seperti apa. Maka dari itu, Alana menggodanya.

Cup! Cup! Cup!

Gadis itu mencium bibir geza kembali sebanyak tiga kali. Mampu membuat geza semakin tidak bisa mengontrol detak jantungnya yang berdetak lebih kencang.

"A-ana please.."

Alana hanya menanggapinya dengan senyum manis ciri khas yang ia miliki.

The Affair DEVIL | 21+ SELESAI ✅Where stories live. Discover now