15 : Prepare?

18.2K 358 27
                                    

Hari ini telah tiba, hari dimana semua murid Angkasa berlomba-lomba untuk menyelesaikan soal yang mereka kerjakan, apalagi ini hari terakhir mereka mengerjakannya. Ah! Tidak semuanya, Hanya murid-murid yang cenderung bermalasan saja. Misalnya, Callister and the geng. Yah walaupun mereka tidak sepenuhnya murid pemalas, tetapi mereka bisa mengimbangi kecerdasannya untuk menyelesaikan lembaran kertas berisi soal-soal ulangan akhir semester satu.

Dan saat ini, pada pukul 10.15, semua murid sudah berhamburan keluar kelas. Seperti yang aku katakan tadi, mereka berlomba-lomba untuk menyelesaikan pekerjaannya.

back to the story, where is callister currently located.

Pemuda itu melangkah santai menuju rooftop, dimana para sahabatnya berada disana. Aura yang Callister keluarkan selama melangkah mampu membuat para kaum hawa menjerit dalam hati. Ketampanannya, kegagahannya, pesonanya, gayanya berjalan, dan wajah dinginnya yang melekat pada diri seorang callister, sangat-sangat membuat resah penghuni SMA angkasa.

Senyumnya mengembang, saat ia mendapati kekasihnya yang sedang berjalan sendirian di depannya. Tanpa memperdulikan tatapan kagum para siswi-siswi, Callister mempercepat kan langkahnya menyamankan langkah Alana.

Ia nepuk pundak Alana sebelah kiri, padahal dirinya ada di sebelah kanan Alana.

Alana menoleh, tetapi tidak siapapun di sana. Ia membalikkan wajahnya kembali seperti semula, namun tiba-tiba..

"Pyungg.. "

Callister menusuk pipi Alana menggunakan jari telunjuknya. Tentu saja Alana terkejut, namun hanya sebentar.

"Callister.."

Alana menengok ke kanan kiri untuk memastikan tidak ada yang melihat mereka.

"Bagaimana ujiannya? Lancar, 'kan sayang?"

Alana mengangguk, "Kau sendiri bagaimana? Kau tidak tidur seperti kemarin, 'kan?"

"Tentu saja,"

"Syukurlah,"

"Tentu saja tidur maksudnya."

Callister hanya cengengesan mendapati ekspresi kesal gadisnya.

"Ah! Sepulang sekolah nanti kita ke apartemen bersama ya? Bantu aku mempersiapkan baju-bajuku untuk besok."

"Laki-laki manja," cibir Alana

"Ah ayolah, sayang. Mau, ya?"

"Baiklah-baiklah."

"Kau memang gadisnya callister. Cium boleh?"

Alana malah melempar tatapan tajam ke arah Callister. Bagaimana bisa kekasihnya itu dengan blak-blakan memintanya cium saat masih ada di sekolahan?

"Jangan macam-macam!"

Pemuda itu hanya terkekeh gemas, "Aku hanya ingin satu macam."

"Callister!"

Callister memekik. "Ah iya! Dasar gadis pemarah."

"Apa?"

"Gadis pemarah."

"Sekali lagi."

"Ga-dis pe-ma-rah." Ucap Callister penuh penekanan

"Kau-akh! Kemasi saja barangmu sendirian." Rajuknya

"Nah kan nah kan. Kau memang gadis pemarah. Akui saja fakta itu."

Alana mendengus kasar, "What's ever! "

The Affair DEVIL | 21+ SELESAI ✅Where stories live. Discover now