22 : Galau berjamaah

15.3K 384 50
                                    

⚠ danger 21+

"Sebuah epilog tanpa prolog, kisah yang tak pernah dimulai, tetapi berakhir tanpa kata selesai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sebuah epilog tanpa prolog, kisah yang tak pernah dimulai, tetapi berakhir tanpa kata selesai."

©Alena.gbrlla


***

Ceklek

Pintu kamar Callister terbuka, menampakan seorang perempuan dengan pakaian tidurnya yang masih terbalut dalam tubuhnya. Dengan gerakan pelan, ia menutup pintu kamar itu kembali lalu menguncinya, berniat tidak ingin menganggu tidur Callister yang terlihat sangat nyenyak. Senyumnya, mengembang saat mendapati wajah tampan Callister yang terlihat sangat tengah ditengah tidur lelapnya. Ia membelai rambut Callister yang nampak berantakan. Karena merasa terganggu dengan gerakan sebuah tangan, Callister membuka matanya secara perlahan, ia menilik rupa yang telah menganggunya tidur.

Ia merubah posisinya menjadi duduk, nampaklah bagian dadanya yang telanjang keluar dari balik selimut. tatapannya terlihat tak suka saat perempuan lain berada di kamarnya selain kekasihnya.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku hanya ingin melihatmu," masih setia dengan senyumnya

"Keluar."

Perempuan itu menggeleng.

"Keluar, Nasya!" Bentaknya

Perempuan itu terperanjat, senyumnya juga seketika meluntur.

"Kenapa kau begitu membenciku, cal?"

Bukannya menjawab, Callister hanya membuang mukanya ke lain tempat. Ia hanya tidak ingin mendengar pembahasan yang akan membuatnya jengah. Jika Callister ingin, ia akan menjawabnya dengan lantang bahwa penyebab ia membenci mantan kekasihnya itu karena ia sudah mengecewakannya dan mengkhianatinya.

"Sepertinya kita memang harus menyelesaikan kesalahpahaman ini,"

"Kita memang sudah selesai, dan aku rasa tidak ada kesalahpahaman disini, karena aku melihatnya dengan sangat jelas, Nasya."

"Itu yang kau lihat, bukan apa yang sebenarnya terjadi."

Callister berdecih, lalu apa bedanya? Apa yang ia lihat itu sudah membuktikan bahwa itulah yang memang sebenarnya terjadi.

"Dengar, cal. Aku benar-benar tidak tahan jika seperti ini terus, apa bisa aku membuktikannya saja?"

Callister mengangkat sebelah alisnya, "Apa maksudmu?"

"Satu permainan. Aku akan membuktikannya agar kau tak lagi bersikap seperti ini kepadaku. Haruskah aku meminta izin dan meminta maaf ke Alana lebih dulu?"

The Affair DEVIL | 21+ SELESAI ✅Where stories live. Discover now