31 : Hug me, please.

14K 371 54
                                    

Siang ini, Alana berada di dapur. Karena perutnya yang keroncongan saat dirinya sedang menonton film, membuat Alana harus memaksakan diri untuk memasak ramen di dapur. Padahal ada banyak lauk pauk yang sudah Alison siapkan di kulkas, Alana tinggal memanasinya, tetapi entahlah, alana enggan untuk memakan lauk pauk itu.

For you information, Alana bahkan masih belum mau menemui Alison. Saat mereka akan papasan di dalam rumah pun Alana akan langsung membalikkan tubuhnya berputar arah untuk menghindari Alison.

Seperti saat ini, saat Alana sedang menuangkan ramen kedalam mangkuk, tiba-tiba saja sebuah tangan kekar memegang pundak gadis itu. Sontak saja Alana terkejut dan langsung menjatuhkan ramen yang berada di wadah itu ke lantai. Panas, itu yang dirasakan kedua kaki Alana saat ini. Kulit kakinya seakan melepuh hanya karena percikan air panas dari ramen itu. Alison yang melihat itu pun langsung panik seketika, Alison hendak menggendong Alana untuk membawanya ke wastafel, tetapi lagi-lagi Alana merasa terkejut saat pemuda itu menyentuh kulit kakinya. Sontak saja gadis itu langsung mundur beberapa langkah.

"Kakimu harus di dinginkan, Alana."

"Tolong pergi saja, aku bisa mengatasinya sendiri. Aku sudah besar, stop manjain aku."

Apa? Aku? Sejak kapan gadis itu menyebut dirinya sendiri dengan sebutan 'aku' saat bersama Alison? Pemuda itu sudah tidak tahu lagi dengan sikap Alana yang akhir-akhir ini semakin berubah, dan semakin membuat jarak dengan Alison. Apa ini yang di inginkan Alison? Tentu saja tidak, Alison tidak mengharapkan Alana menjauhinya. Pemuda itu akan gila jika saja Alana benar-benar akan menjauhi Alison. seperti apa yang aku katakan dari awal.

"Alana.."

Gadis itu tidak menghiraukan panggilan dari Alison. Ia melangkah pergi meninggalkan Alison mengambil pengompres untuk kakinya. Setelah Alana mendapatkannya, ia menuju sofa panjang di ruang utama. Mulai mengompres kakinya dengan hati-hati disertai ringisan karena masih merasa perih. Alison pun hanya memandangi Alana dengan nanar, ia bahkan sudah merindukan sosok bidadari kecilnya itu. Sudah banyak cara Alison lakukan untuk berbaikan dengan Alana namun tetap saja, meskipun banyaknya 1001 cara, jika alana tetap gigih pada pendiriannya, maka usaha Alison tetap akan sia-sia.

Saat Alison sibuk menatap Alana dari jauh, tiba-tiba pintu utama terbuka begitu lebar. Menampakan sepasang suami istri masih terpancar auranya.

"Ayah!" Langsung saja Alana langsung berlari menghampiri sosok ayahnya. Gadis itu pun langsung menubruk tubuh kekar heroes-ayah kandung dari alana.

Mendapati perlakuan gemas dari putrinya, heroes hanya terkekeh, lalu membalas pelukan hangat dari sang putrinya tercinta.

"Ayah bunda.." kini Alison yang menghampiri kedua orang tuanya

"Ayah kenapa tidak bilang dulu jika ingin pulang? Kan Alana bisa menjemput kalian."

"Ayah sudah memberitahu alison, apa kakakmu itu tidak memberitahukannya kepadamu, sayang?"

Langsung saja Alison mendapat tatapan tak mengenakan dari Alana. Karena sadar akan tatapan itu, Alison pun melangkah maju meraih lengan Alana yang tadinya sedang memeluk heroes. "Maafkan kakak. Bukannya kakak tidak ingin memberitahukannya kepadamu, hanya saja kau begitu susah untuk kakak ajak berbicara, Alana.

"Ada apa alison? Apa kalian sedang bertengkar?" Heran Sang heroes

"Tidak, ayah. Alana hanya kesal kepada Alison karena kesalahan yang Alison tidak sengaja."

Alana kembali menatap Alison dengan ekspresi datarnya. "Apa katanya? Tidak sengaja? Cih! Tidak sengaja tetapi masih saja tetap mengulanginya. " Batin gadis itu

The Affair DEVIL | 21+ SELESAI ✅Where stories live. Discover now