EXTRA PART : Twins boys

18.5K 351 57
                                    

- Twins Boys -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


- Twins Boys -

Callister merengkuh tubuh Alana dari belakang saat istrinya sedang memasak untuk sarapan. Ia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Alana, menghirup dalam-dalam aroma alami di tubuh Alana. Callister selalu seperti itu saat tidak menemukan Alana di sampingnya setelah bangun tidur. Dan detik itu juga, laki-laki itu akan langsung turun ke bawah dalam keadaan masih setengah sadarnya, hanya untuk menemui Alana. Bahkan di saat callister hanya telanjang dada, laki-laki itu tetap tidak peduli bagaimana keadaannya. Yang ia pikirkan saat terbangun hanyalah Alana. Sosok perempuan cantik yang sudah sah menjadi istrinya.

Alana yang tersentak sebentar karena perlakuan Callister pun hanya membiarkan laki-laki itu. "Setidaknya, biasakan dulu untuk cuci muka, Callister.."

"Why? Kau sudah tidak suka melihat wajahku yang masih berantakan? Kau bosan?" Suara itu terdengar menggelitik di telinga Alana. Suara rendah yang terdengar berat.

Alana hanya menanggapinya dengan kekehan kecil, "Bukan aku," Alana menoleh ke belakang. "Tetapi mereka." Callister mengikuti arah pandang istrinya itu. Pandangannya mengarah pada ketiga anaknya yang sedang menatapnya jengah di meja makan sana.

Callister yang melihat anak-anaknya sedang menatapnya datar pun memiringkan kepalanya, membalas tatapan mereka tak kalah sinis. "Apa yang kalian lihat? Kalian iri, hm? Palingkan wajah kalian, Daddy akan melakukan sesuatu yang tidak boleh di lihat kalian." Hal itu malah membuat anak-anaknya langsung menatap Daddy nya jijik, berakting seakan mereka merasa mual dengan ucapan Daddy nya. Selalu saja, Daddy nya selalu bersikap sok manis dan posesif kenapa mommy mereka.

"Callister, masih pagi."

Melihat anak-anaknya yang sudah kembali melanjutkan kegiatannya. Kini saatnya Callister mengambil kesempatan. Ia menaruh pisau yang Alana pegang, lalu mengangkat tubuh istrinya itu ke bar kitchen.

"Callister, kau ini! Masih ada anak-anak." Alana sudah minta di lepaskan. Tetapi apakah dia lupa jika ia sudah menjadi istri seorang callister?

"Salah mereka yang bangun terlalu pagi."

"Kau yang bangun kesiangan, cepat pergi mandi saja." Perintah Alana

"Sebentar."

Callister langsung menyambar bibir Alana, melumatnya lembut menyalurkan kasih sayangnya yang teramat dalam. Karena alana juga tidak di rugikan, ia membalas lumatan itu. Mampu mengimbanginya di saat pautannya terasa lembut tetapi menuntut. Ini lah kebiasaan Callister di pagi hari, kebiasaan yang tidak pernah laki-laki itu lupakan.

Di samping itu, anak perempuan mereka tidak sengaja melihat aktivitas orangtuanya. Tetapi bukannya segera memalingkan wajahnya, ia malah tetap terus menikmati pemandangan itu.

The Affair DEVIL | 21+ SELESAI ✅Where stories live. Discover now